TRIBUNNEWS.COM - Direktur IMF, Christine Lagarde menyatakan, Indonesia bukan termasuk negara yang saat ini membutuhkan pinjaman.
Hal ini disampaikan Lagarde saat melakukan wawancara dengan Rosianna Silalahi di sela-sela pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia di Bali.
Seperti diketahui, pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (WB) digelar di Bali sejak 8 hingga 14 Oktober 2018 mendatang.
Acara ini diikuti lebih dari 20 ribu lebih partisipan yang berasal dari 189 negara di dunia.
Sebelumnya, banyak tokoh politik dan masyarakat yang menentang soal digelarnya pertemuan IMF-WB di Bali.
Baca: Di Sela-sela IMF-WB, Jokowi Sarankan Hadirin Dengarkan Dangdut agar Bahagia
Baru-baru ini, Rosianna Silalahi melakukan wawancara bersama Direktur IMF, Christine Lagarde dengan tema Ekonomi Dunia, Jangan Abaikan Perempuan.
Lewat Twitter, Kompas TV mengunggah cuplikan wawancara Rosi bersama Lagarde, Kamis (11/10/2018).
Dalam cuplikan tersebut, Rosi menanyakan pada Lagarde apakah Indonesia akan mengalami krisis keuangan seperti pada 1998 silam.
Pasalnya, saat ini Indonesia tengah mengalami masalah domestik.
"Tapi masih saja beberapa Analis Ekonomi Indonesia, masih khawatir."
"Meskipun bank masih aman saat ini, tapi ada masalah domestik seperti defisit keuangan berjalan, ekspor yang lebih rendah dibandingkan impor, rupiah seperti yang Anda sebutkan melemah karena dampak global."
Tapi, kami masih saja takut dan khawatir, akankah ini menjadi seperti 20 tahun lalu, akan ada krisis keuangan?" tanya Rosi.
Lagarde kemudian menegaskan, kondisi ekonomi Indonesia saat ini jauh lebih kuat daripada sebelumnya.
Lagarde menilai Indonesia sudah memiliki dasar ekonomi yang baik.