TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Antara Kusuma dengan brandnya Artco di tahun 2018 ini terus menancapkan taringnya di industri alat-alat pertanian dan perkebunan baik di Indonesia maupun luar negeri.
Menggunakan peralatan mesin produksi yang canggih, teknologi yang kuat, meningkatkan inovasi dan rekayasa demi pengembangan konstan kualitas kontrol dan manajemen.
Kapasitas dan kualitas produk dari PT Antara Kusuma telah diterima oleh pasar, khususnya di Indonesia dan juga dari 60 negara dan wilayah di dunia.
Hermansyah Sudarno, ST, MMD, Direktur PT Antara Kusuma, mengatakan produknya telah memiliki pangsa pasar yang sangat baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Baca: Kento Momota Diduga Habiskan Malam dengan Yuki Fukushima, Terkuak Saat JADA Sidak Asrama
Di Indonesia kereta sorong Artco telah berhasil dipasarkan ke seluruh propinsi di Indonesia dan telah banyak dipakai sebagai alat bantu angkut untuk pekerjaaan di perkebunan dan pertanian di seluruh propinsi.
"Sedangkan untuk pasar luar negeri sendiri, kereta sorong ARTCO telah diekspor sejak tahun 2000 ke negara United Arab Emirates, Afrika Selatan, Oman, Malaysia dan Eropa. Saat ini kereta sorong yang di ekspor mencapai 20 persen kapasitas total produksi," ungkapnya.
Baca: 10 Kecamatan di Bandung Berpotensi Ambles, Waspada Gempa Disusul Tanah Bergerak
Penjualan hingga kuartal ke dua tahun 2018 ini bisa dibilang stabil dan sesuai dengan yang telah ditargetkan baik di dalam maupun di luar negeri.
"Kami membidik target untuk tahun ini bisa mengalami kenaikan 10-15% baik untuk pasar dalam mau luar negeri," imbuhnya.
ARTCO sendiri lanjut Hermansyah telah memiliki pabrik yang berada di Tanjung Morawa, Sumatera Utara dengan luas mencapai 20.000 M2.
Saat ini pabrik berkonsentrasi untuk pembuatan Kereta Sorong dengan kapasitas mencapai 8.000 unit per harinya.
"Kami sendiri akan terus meningkatkan kapasitas produksi di pabrik karena kedepannya kami akan merambah pasar ke negara baru yakni Brazil dan Meksiko," ungkapnya.
ARTCO sendiri tidak menampik jika ada produk Kereta Sorong dengan brand lain yang masuk ke tanah air.
Oleh karenanya sebagai produsen Kereta Sorong no 1 di tanah air, Hermansyah berharap pemerintah mendukung produk lokal, dengan mengendalikan jumlah import Kereta Sorong (barang jadi) yang masuk ke Indonesia.
"Sebagai Produsen kita telah dihadapkan dengan berbagai jenis peraturan Lartas Bahan Baku dalam Bentuk Persetujuan Impor maupun rekomendasi teknis. Sementara untuk barang jadi bebas leluasa diimpor ke Indonesia. Hal ini akan menyebabkan harga produk kita akan semakin susah untuk bersaing dengan produk impor," kata Hermansyah.