News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Belum Lulus Sertifikasi, PT Dirgantara: Pesanan Pesawat N219 Sudah Mencapai Ratusan

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

President dan CEO Turkish Aerospace Industries (TAI) Temel Kotil didampingi Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Elfien Goentoro meninjau pesawat N219 di Hanggar PTDI, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Senin (15/1/2018). Kunjungan dilakukan untuk pembahasan Perjanjian Kerangka Kerja yang telah ditandatangani PTDI dan TAI di Ankara, Turki pada 6 Juli 2017, yang berisi kesepakatan kedua belah pihak untuk mendukung pengembangan kerjasama kedua negara dalam industri kedirgantaraan. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Laporan Reporter Kontan, Nur Pehatul Janna

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Pesawat propeller jenis N219 rancangan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Bandung kini menerima banyak pesanan, meski pesawat ini belum lulus tahap sertifikasi kelayakan produksi. 

Direktur Niaga PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Irzal Rinaldi mengatakan, mengacu data terbaru jumlah  pesanan yang berpotensi untuk diproses saat ini mencapai sekitar 120 unit. 

"Data terakhir kalau tidak salah Juni lalu sebanyak 100 unit dan baru-baru ini kami mendapat pesanan kembali dari Aviastar sebanyak 20 unit, " ujarnya saat dihubungi Kontan. co. id, Senin (15/10/2018).

Dia menjelaskan, pesawat jenis N219 ini banyak di pesan oleh  perusahaan maskapai untuk penerbangan ke daerah-daerah terpencil. 

"Untuk daerah-daerah terpencil biasanya seperti daerah Kalimantan," ujarnya. 

Ditanya soal potensi pendapatan yang bisa diperoleh perusahaan,  Irzal enggan buka-bukaan hanya saja ia mengatakan harga per unit pesawat N219 sekitar US$5,8 juta - US$6 juta.

Baca: Gandeng BYD Auto, Grup Bakrie & Brothers Garap Pasar Bus Listrik

Untuk proses produksinya, Irzal menyatakan akan dimulai pada awal tahun depan khususnya untuk pembuatan komponen-komponen yang tidak memerlukan sertifikasi. 

"Sertifikasi layak produksi itu targetnya sekitar bulan April-Mei tahun depan, tapi awal tahun kita sudah bisa proses pembuatan untuk komponen-komponen yang tidak perlu sertifikasi," ujarnya. 

Pembuatan N219 akan dilakukan bertahap. Di tahun pertama akan diproduksi sebanyak 6 unit,  disusul tahun kedua 16 unit dan akan stabil pada tahun ketiga sebanyak 36 unit.  

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini