News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemprov Sumsel Akan Tutup Akses Jalan Umum untuk Transportasi Batubara, Pengusaha Meradang

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan truk batubara menumpuk di sepanjang jalan dari Kota Muaraenim hingga Desa Tanjung Raman, karena tidak diperbolehkan melintas oleh warga Desa Tanjung Raman, Kecamatan Ujan Mas, Muaraenim, Minggu (12/4/2015).

Laporan Reporter Kontan,  Ridwan Nanda Mulyana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) meminta Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignatius Jonan untuk mengantisipasi kebijakan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang berencana menutup akses jalan umum untuk transporasi batubara. 

APLSI menilai jika kebijakan ini jadi diterapkan, maka bisa mendatangkan kerugian, baik dari sisi ekonomi, maupun dari sisi pasokan batubara untuk pembangkit listrik.

"Saya kira pemerintah pusat harus antisipasi rencana Pemprov (Sumsel) ke depan. Sebab kerugian ekonomi dan dampak sosialnya akan besar sekali," ujar Juru Bicara APLSI Rizal Calvary dalam siaran persnya, Selasa (30/10/2018).

Menurut Rizal, bila rencana penutupan jalan untuk batubara ini jadi diterapkanam maka Sumsel bisa merugi sebesar US$ 1,2 miliar atau Rp 187,3 triliun per tahun.

Kerugian ini terjadi akibat berkurangnya penjualan batubara dari Sumsel yang sebesar 23 juta ton per tahun.

Rizal berujar, Sumsel merupakan lumbung energi nasional yang selain berperan untuk memperkuat cadangan devisa, batubara dari Sumsel juga berperan dalam menjaga ketahanan energi nasional, termasuk ketersediaan listrik.

Baca: Pemerintah Berhasil Kendalikan Harga, Jokowi: Paling Hanya Cabai, Katanya yang Naik

Apalagi, lanjut Rizal, sebagian besar pembangkit listrik di Jawa dan Sumatera sangat tergantung pada pasokan batubara dari Sumsel.

Sehingga, jika pasokan batubara terganggu, maka sebagian besar pasokan listrik di Jawa dan Sumatera juga bisa terganggu.

Baca: 10 Juta Tenaga kerja China Dikabarkan Menyerbu Indonesia? Ini Tanggapan Jokowi

“Pada tahun 2018, total produksi batubara Sumatera Selatan diperkirakan sekitar 48,5 juta ton atau 9% produksi nasional Sumsel memasok untuk sebagian besar pembangkit Sumatera dan Jawa,” ujarnya.

Lebiah lanjut, Rizal juga mengingatkan bahwa penutupan jalan untuk batubara ini bisa berdampak pada sektor kredit atau perbankan.

Apalagi, lini industri batubara ini tidak berdiri sendiri, tapi juga terkait dengan sektor penunjang lainnya.

“Yang berikutanya bisa meningkatakan kredit macet di sektor pertambangan batubara, sebab eksposur kredit di batubara mulai dari tambang, angkutan batubara seperti truck dan tongkang, pelabuhan batubara serta sektor penunjang terkait," tandasnya.

Untuk mendapatkan informasi yang lebih komprehensif dan berimbang, hingga berita ini dibuat, Kontan.co.id masih berupaya menghubungi pihak atau lembaga terkait lainnya mengenai rencana penutupan akses jalan umum untuk batubara di Provinsi Sumatera Selatan ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini