Laporan Reporter Kontan, Sanny Cicilia
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Hyundai Motor Co menambah dana investasinya ke Grab asal Singapura sebesar US$ 250 juta. Angka ini 10 kali lipat ketimbang investasinya di awal tahun 2018 sebesar US$ 25 juta kepada perusahaan aplikasi transportasi umum online ini.
Meski angka investasi Hyundai masih di bawah Toyota Motor Corp, aksi korporasi ini menunjukkan ada perubahan arah bisnis perusahaan otomotif asal Korea Selatan ini.
Hyundai dan perusahaan afiliasinya Kia Motors Corp akan meluncurkan proyek mobil listrik atau electric vehicle (EV) di Asia Tenggara tahun depan. Dimulai di Singapura, sebanyak 200 mobil listrik akan disewakan pada pengemudi Grab.
Ke depannya, proyek ini akan dikembangkan ke Malaysia dan Vietnam.
Baca: Keluarga Korban Sebut Manajemen Lion Air Tak Punya Empati, Rusdi Kirana Diminta Berdiri
Hyundai mengakui, perusahaan otomotif tak bisa semata mengandalkan penjualan kendaraan konvensional untuk mendapatkan pendapatan yang berkelanjutan dan layak.
Pendapatan dari sektor ini akan terganggu (disrupted) oleh perkembangan teknologi dan informasi. "Lebih baik menjadi 'pengganggu' daripada 'terganggu'," tulis peryataan resmi Hyundai.
Baca: Data Lengkap Insiden Kecelakaan Lion Air dari Tahun ke Tahun
Di awal tahun ini, Hyundai mengatakan telah berinvestasi US$ 25 juta atau 0,45% saham di Grab.
Beberapa investor besar lainnya antara lain Didi Chuxing dari China, serta SoftBank Group Corp dan Toyota Motor Corp dari Jepang.
Baca: Rizieq Shihab Dikabarkan Ditangkap di Arab Saudi, Begini Faktanya
Grab sejauh ini telah mengumpulkan dana investasi US$ 2,7 miliar, termasuk dari investasi terakhir Hyundai.
Perusahaan asal Singapura ini memperkirakan, total dana investasi yang masuk bisa mencapai US$ 3 miliar di akhir 2018 nanti.
Sumber : Reuters
ed trucks.