TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyiapkan 346 perjalanan kereta api reguler serta 48 perjalanan kereta api tambahan selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) mulai 20 Desember 2018 sampai 6 Januari 2019.
"Total kami siapkan 394 perjalanan KA untuk melayani masyarakat yang ingin menggunakan jasa KA pada masa libur akhir tahun akhir ini," kata Dirut PT KAI Edi Sukmoro dalam jumpa pers di JRC, Jakarta, Senin (3/12/2018).
Edi mengungkapkan, angka tersebut meningkat sebanyak 5 persen dibanding masa angkutan Nataru tahun lalu sebanyak 375 perjalanan KA.
Dari aspek sarana KA, tahun ini KAI menyiagakan 444 unit lokomotif dan satu unit lokomotif cadangan serta 1.637 unit kereta dan 218 unit kereta cadangan.
KAI mengoperasikan 24 nama KA tambahan (48 perjalanan KA) dengan total kapasitas kursi 27.560 per hari. KA tersebut sebagian besar mulai beroperasi pada 20 Desember 2018 hingga 7 Januari 2019.
Pada beberapa KA seperti Brantas Tambahan dan Mataram Premium, operasionalnya akan dimulai sejak 13 Desember 2018. Sementara itu, lanjut dia, untuk ketersediaan tempat duduk, hingga 3 Desember 2018 jumlah tempat duduk di KA tambahan masih tersedia sebanyak 75 persen, sedangkan untuk KA reguler masih tersedia 61 persen tempat duduk.
Selama masa angkutan Natal-Tahun Baru 2019, KAI juga menyediakan layanan kelas pertama (first class) yaitu kelas luxury pada KA Argo Bromo Anggrek (1.296 kursi) dan kelas priority pada KA Argo Parahyangan (4.320 kursi).
Hingga 3 Desember 2018, jumlah tempat duduk pada kelas luxury masih tersedia sebanyak 72 persen, sedangkan untuk kelas priority masih tersedia sebanyak 45 persen.
Volume penumpang selama 18 hari masa angkutan Natal-Tahun Baru diprediksi meningkat sebesar empat persen atau 5,3 juta penumpang dibanding masa angkutan Nataru tahun lalu sebanyak 5,1 juta penumpang.
Tak hanya jumlah perjalanan kereta api, sumber daya manusia PT KAI juga disiapkan selama 18 hari liburan Nataru.
"Seluruh pegawai KAI dimaksimalkan untuk membantu kelancaran pelayanan di stasiun-stasiun dan tidak diperkenankan mengambil cuti," ucapnya.