TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) melakukan berbagai upaya untuk memastikan pasokan elpiji aman pasca tsunami dan gelombang tinggi melanda Lampung Selatan, Provinsi Lampung, pada Sabtu (22/12/2018) lalu.
Pertamina pun menggelar Operasi Pasar (OP) di Kecamatan Punduh Pidada, Pulau Legundi dan menyediakan sebanyak 560 tabung gas elpiji 3 Kg.
“Pulau Legundi salah satu wilayah yang terkenda dampak langsung dari gelombang tinggi dan tsunami yang melanda Lampung Selatan. Operasi Pasar dilakukan pada Senin (24/12) agar kebutuhan dasar masyarakat untuk memasak dapat terpenuhi,” kata Region Manager Communication & CSR Sumbagsel, Rifky Rakhman Yusuf dalam keterangan resmi, Selasa (25/12/2018).
Rifky menjelaskan, operasi pasar juga nanti akan disiapkan di wilayah lain sebagai alternatif penyaluran dari empat pangkalan yang terimbas oleh gelombang tinggi di Kecamatan Rajabasa.
Baca: Panik Dengar Info Tsunami Susulan, Ribuan Warga Pesisir Lampung Timur Lari ke Bukit
Harapannya, operasi pasar ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sambil menunggu empat pangkalan yang terdampak bisa beroperasi kembali secara maksimal.
"Salah satu dari empat pangkalan tersebut juga akan melakukan penyaluran, namun hanya terbatas sebanyak 200 tabung, pangkalan ini berlokasi di Desa Canti, Kecamatan Rajabasa," ujarnya.
Dia mengatakan, selain melakukan operasi pasar, Pertamina juga membantu mendistribusikan elpiji untuk digunakan di dua dapur umum di wilayah Lampung.
Dapur umum ini didirikan di tenda pengungsian di Kantor Gubernur Bandar Lampung dan di tenda pengungsian Posko BUMN Peduli Kalianda.
“Sementara, kami sudah mendistribusikan sepuluh tabung Bright Gas 5.5 Kg untuk di Kantor Gubernur serta 20 tabung 12 Kg dan 20 tabung Bright Gas 5.5 Kg untuk ditempatkan di Posko BUMN Peduli di Kalianda. Mudah-mudahan ini bisa membantu upaya penanggulangan pasca gelombang tinggi dan tsunami di Lampung Selatan,” ucap Rifky.