Laporan Reporter Kontan, Benedicta Prima
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom Core Piter Abdullah melihat rupiah masih akan dalam tekanan pelemahan khususnya di semester I-2019.
"Sumber tekanan masih akan tetap sama yaitu kenaikan suku bunga The Fed dan ketidakpastian yg antara lain dipicu oleh perang dagang AS dan Tiongkok," jelas Piter saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (2/1/2018).
Menurut Piter Adullah, tekanan dari kenaikan suku bunga The Fed memang tidak akan sekencang 2018, namun tetap cukup kuat untuk membuat rupiah melemah. Apalagi kondisi domestik masih akan diwarnai oleh defisit transaksi berjalan.
"Defisit transaksi berjalan merupakan indikasi struktur ekonomi kita yg rentan. Ada sedikit saja gejolak global ekonomi dan rupiah kita dengan cepat terdampak," jelas Piter Abdullah.
Dia juga menambahkan rupiah sering dipengaruhi oleh isu jangka pendek seperti saat ini dengan data pertumbuhan manufaktur Tiongkok yang melambat. Secara langsung menyebabkan pelemahan diberbagai bursa dan juga nilai tukar.