News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Upaya Darma Henwa Mendiversifikasi Usaha ke Bisnis Tambang Mineral Terus Berlanjut

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dari kiri ke kanan Chief Financial Officer B Chandrasekaran, Presiden Direktur Faisal Firdaus, Direktur Agus Efendi, dan Direktur Independen Djajeng P Andalaswanto berbincang dalam acara Paparan Publik PT Darma Henwa Tbk (Dewa) di Jakarta, Rabu (19/12/2018). Untuk proyeksi perseroan di tahun 2019 akan meningkat menjadi 125,7 juta Bcm over burden atau naik 25,7 % dibanding periode tahun 2018 yang diperkirakan akan mencapai 100 juta Bcm. Sedangkan produksi batubara di tahun 2019 diproyeksikan akan mencapai 17,0 juta ton atau naik 25,9 % dibandingkan periode tahun 2018 yang diperkirakan akan mencapai 13,5 juta ton. TRIBUNNEWS/HO

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Upaya PT Darma Henwa Tbk (DEWA) mendiversifikasi usaha ke lini bisnis tambang mineral masih berlanjut.

Corporate Secretary and Chief Corporate Service Officer Darma Henwa Mukson Arif Rosyidi menyatakan, saat ini DEWA masih dalam proses merealisasikan rencana pengembangan bisnis tersebut.

“Untuk realisasinya belum bisa dipastikan, tapi kami masih dalam proses agar segera direalisasikan,” ujarnya, dilansir Kontan.

Untuk mengembangkan bisnis mencakup pengembangan bisnis jasa kontraktor pertambangan mineral ini, kata Mukson, DEWA belum membutuhkan investasi khusus. Yang pasti, sambungnya, mereka bakal melakukan investasi alat berat.

Lebih lanjut, DEWA akan mengembangkan bisnis jasa penyediaan infrastruktur pertambangan, seperti pembuatan jalan tambang maupun penyedia jasa pertambangan.

Sebelumnya manajemen DEWA menyebutkan ada beberapa proyek potensial yang tengah diincar untuk bisnis pertambangan mineral ini.

Pertama, proyek penambangan bawah tanah, yakni proyek penambangan seng dan timah di Dairi, Sumatra Utara dengan lingkup pekerjaan premining earthworks.

Kedua, potensi pertambangan terbuka di proyek penambangan tembaga dan emas yang berlokasi di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Lingkup pekerjaan adalah tahap awal road construction, aktivitas penambangan dan reklamasi.

Ketiga, proyek penambangan emas yang berlokasi di Palu, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan. Jenis pertambangan bawah tanah ini mempunyai durasi pekerjaan 3 tahun-4 tahun, dengan lingkup pekerjaan infrastruktur dan earthworks.

Namun, Mukson belum dapat menuturkan proyek mana yang bakal lebih dulu ditangani. “Kami tidak bisa menentukan mana yang bisa lebih dulu, tergantung partner karena banyak hal yang harus mereka siapkan, seperti kesediaan pendanaan dan pasarnya,” ujarnya.

Sementara, dari kinerja keuangan DEWA membidik pendapatan sebesar US$ 300 juta di tahun ini. DEWA optimistis target ini bakal tercapai sejalan dengan adanya peningkatan kinerja operasional.

Dari lini bisnis kontraktor pertambangan batubara, pada tahun ini DEWA menargetkan mampu mengeduk 17 juta ton batubara atau 25,93% lebih tinggi dari target 2018 yakni 13,5 juta ton.

Serta, target overburden removal sebanyak 125,7 juta bank cubic meter (bcm) naik sekitar 25% dari target tahun lalu sebesar 100 juta bcm.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini