Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Dirjen Perhubungan Udara, Polana B Pramesti mengatakan bahwa hilangnya penumpang di Bandara Soekarno-Hatta dikarenakan sedang dalam masa sepi alias low season.
Hal itu ia sampaikan usai melaksanakan kampanye Selamanya (Selamat dan Nyaman) di Terminal 1 dan 3 Bandara Soekarno-Hatta yang serentak dilaksanakan di 10 Bandar Udara Indonesia.
Dari pantauan TribunJakarta.com di Terminal 3, check-in counter di Terminal 3 pun tak seramai pada hari-hari sebelumnya padahal, hari ini adalah akhir pekan.
Menurut Polana, hal tersebut bukanlah hal yang baru lagi sebab, gejala tersebut terus terulang setiap awal tahun baru dan memasuki low season.
"Kalau penurunan hampir setiap tahun di penerbangan terutama Indonesia. Memang bulan Januari-Februari itu pasti low season (musim sepi) jadi itu hampir siklus tahunan," jelas Polana di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (10/2/2019).
Baca: Alfin Terpaksa Naik Bus ke Padang Karena Harga Tiket Pesawat Mahal
Namun, Polana meyakinkan, jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta akan kembali normal saat memasuki bulan Maret 2019.
"Karena kegiatan pemerintah belum dibiayai oleh APBN. Sekarang ini masih belum mulai secara penuh," sambung Polana.
Ia pun berharap isu yang selalu berulang setiap tahun ini tidak selalu ditumpahkan kepada Pemerintahan Pusat namun adanya ikut campur dari Pemerintahan Daerah.
Baca: Luna Maya Foto Bareng Pevita Pearce, Herjunot Ali Beberkan Fakta Sebenarnya dan Singgung Ariel Noah
Pada lain kesempatan, Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah I Bandara Soekarno-Hatta, Herson juga senada dengan Polana.
"Penurunan penumpang itu karena pas lagi low season (musim sepi). Dari tahun ke tahun yang namanya bulan Januari, Februari, dan Maret rata-rata setiap tahun itu low season," jelas Herson, Jumat (8/2/2019).
Menurut Herson, faktor lainnya yang membuat Bandara Soekarno-Hatta kehilangan pengguna jasanya adalah hadirnya Tran Jawa yang menghubungkan Tol Merak menuju Surabaya.
Sebab, masih banyak pengguna jasa yang masih memilih menggunakan kendaraan pribadi ketimbang angkutan massa.
"Sejak jalan tol ini (Trans Jawa), ada penurunan untuk tujuan Solo, Yogyakarta, Semarang. Dimana jalan tol baru itu sudah mengurangi juga antrean-antrean pesawat," terang Herson.
Dari data yang berhasil dihimpun dari Otoritas Bandara Soekarno-Hatta, pergerakan penumpang pada Januari 2018 berjumlah 3.925.731 orang.
Angka tersebut berkurang bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017 yang total berjumlah 5.106.070 orang.
Untuk bulan Februari 2018 jumlah pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 3.748.873 orang.
Angka di atas juga menunjukan penurunan pada bulan yang sama di tahun 2017 yang berjumlah total 4.362.871 penumpang.
"Hanya saja yang musti diingat, awal tahun itu penerbangan pasti low season. Dan diperkirakan akan melonjak kembali pada bulan Maret," sambung Herson.