TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mass Rapid Transit atau moda raya terpadu (MRT) fase I sepanjang 16 kilometer dari Bundaran HI hingga Lebak Bulus siap beroperasi pada Maret 2019 mendatang.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta agar PT MRT Jakarta, pemerintah provinsi DKI Jakarta dan pihak terkait memetakan titik-titik untuk bus pengumpan penumpang (feeder) yang terintegrasi dengan MRT.
"MRT ini akan mengangkut jumlah penumpang yang banyak. Tetap memang harus persiapan baik terutama feeder-nya dari beberapa titik agar kapasitas bisa digunakan maksimal," kata Budi saat menjajal MRT, Kamis (14/2/2019).
"Misal di Lebak Bulus ada feeder dari Tangerang, Pamulang ini harus bahas secara detil," tambahnya.
Selain itu, Budi berharap MRT bisa meningkatkan kegiatan bisnis dan perekonomian.
Dia mendorong pembangunan berkonsep transit oriented development (TOD) untuk memudahkan perpindahan masyarakat ibu kota dan sekitarnya.
"Biasanya dimungkinkan agar dapat revenue, baik toko-toko, tempat istirahat dan lainnya. Ini jadi masukan kami, pemprov DKI dan MRT utk tingkatkan fungsi-fungsi TOD dan feeder," tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Muhammad Effendy mengatakan, pihak telah menyelesaikan rancangan induk pembangunan TOD di Stasiun Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Proyek ini, lanjutnya akan diresmikan tahun ini.
"Yang sedang akan kita kerjakan ini TOD di Dukuh Atas, paling tidak bisa mendorong perekonomian di area sekitar. Nantinya dengan MRT paling tidak ada kawasan TOD lah," pungkasnya.
Untuk diketahui, MRT fase 1 akan beroperasi pada Maret 2019 mendatang. Jarak tempuh dari Bundaran HI hingga Lebak Bulus sekira 30 menit, dengan kecepatan maksimal 80 kilometer/jam di jalur layang dan 100 km/jam di jalur bawah tanah.
Adapun stasiun-stasiun yang dilalui, yakni Bundaran HI - Dukuh Atas - Setiabudi - Benhil - Istora - Senayan - Sisingamaraja - Blok M - Blok A - Haji Nawi - Cipete Raya - Fatmawati - Lebak Bulus.