TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Keputusan Boeing untuk mengandangkan semua pesawat Boeing 737 Max dapat menelan biaya miliaran dolar bagi perusahaan tersebut.
Sebelumnya Boeing menolak untuk meng-grounded pesawat 737 Max ketika otoritas penerbangan di seluruh dunia mengandangkan pesawat tersebut setelah kecelakaan kedua pesawat 737 Max 8 dalam waktu kurang dari lima bulan. Namun akhirnya Boeing melakukan langkah tersebut setelah Amerika Serikat juga melakukan hal yang serupa.
Nah untuk melakukan grounded pada pesawat 737 Max, rupanya dibutuhkan biaya yang tak sedikit.
Dilansir dari CNN, perusahaan riset Melius Research and Jefferies memperkirakan biaya untuk mengandangkan semua 737 pesawat Max bisa mencapai antara 1 miliar Dollar AS sampai 5 miliar Dollar AS. Perkiraan tersebut didasarkan pada potensi grounded selama tiga bulan.
Baca: Sederet Fakta Penembakan Masjid di Selandia Baru, 40 Orang Tewas dan 20 Orang Terluka
Salah satu biaya besar yang harus ditanggung Boeing adalah kompensasi bagi maskapai yang kehilangan pendapatan karena tak bisa melakukan penerbangan. CEO Norwegian Airlines misalnya menyebut akan mengirim tagihan ke Boeing untuk kehilangan pendapatan karena 18 pesawat 737 Max milik perusahaan tak bisa dioperasikan.
Selain itu, ada pula kompensasi kepada maskapai untuk melakukan Boeing. Misalnya untuk biaya parkir pesawat di berbagai bandara.
Meski besar, namun Boeing diperkirakan bisa menanggung biaya tersebut. Pasalnya perusahaan ini membukukan rekor pendapatan sebesar 101 miliar Dollar AS pada tahun lalu dan laba sebanyak 10.6 miliar Dollar AS.
Langkah ini pun bukan yang pertama kali dilakukan Boeing. Pada 2013, Boeing juga meminta semua maskapai untuk tidak menerbangkan pesawat seri 787 Dreamliner karena insiden baterai pesawat yang terbakar.
Namun, pada saat itu hanya ada 50 pesawat Dreamliner yang beroperasi. Sehingga biaya yang harus ditanggung Boeing terbilang minimal.
Berita Ini Sudah Dipublikasikan di KONTAN, dengan judul: Kandangkan seluruh 737 Max, Boeing terancam rugi US$ 5 miliar