TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Lunaria Annua Teknologi sebagai pemegang merek perusahaan peer to peer lending Koinworks telah memberikan pinjaman kepada 6.000 peminjam (borrower) dari 150.000 orang pengguna terdaftar.
Chief Executive Officer and Co-Founder Koinworks, Benedicto Haryono menyatakan, 50 persen hingga 60 persen peminjam kembali melakukan peminjaman di Koinworks.
"Sebanyak 80 persen peminjam Koinworks belum pernah memindah ke industri keuangan," kata Benedicto Haryono dalam keterangan pers, Rabu (27/3/2019).
Koinworks ingin menggeser segmen pemberi pinjaman atau lender dari ritel ke institusi.
Saat ini Koin Koinworks memiliki 120.000 pemberi pinjaman.
"Namun hanya ada lima institusi yang terdiri dari bank, multifinance, dan fund management baik dalam maupun luar negeri," katanya.
Koinworks menargetkan dapat menyalurkan pinjaman sekitar Rp 2,2 triliun hingga Rp 2,3 triliun sepanjang 2019.
Tahun 2018 lalu, pihaknya menyalurkan pinjaman sebesar Rp 700 miliar dengan rasio pembiayaan bermasalah atau NPL 0,44%.
"Hingga saat ini, Koinworks sudah menyalurkan pembiayaan senilai Rp 900 miliar. Sebanyak 92 persen portofolio Koinworks di salurkan ke modal kerja seperti supply chain dan usaha kecil dan menengah (UKM). Sisanya untuk pembiayaan pendidikan," katanya.
Asal tahu saja Koinworks memiliki dua produk yakni Koin Bisnis untuk pinjaman modal kerja dan Koin Pintar untuk pinjaman pendidikan.
Koinworks mulai menjalankan bisnis sejak April 2016 dan mulai menyalurkan pinjaman pada September 2016. P2P lending yang sudah telah terdaftar dan diawasi oleh OJK sejak 2016 silam ini memberi pinjaman hingga Rp 2 miliar