TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom senior Faisal Basri ikut menyoroti kekecewaan Presiden Joko Widodo pada Maret lalu terkait jebloknya investasi di Indonesia. Menurut Faisal, reaksi kegeraman Presiden sangat beralasan.
“Pantas saja Pak Jokowi geram kala investasi tidak ada yang mau masuk. Pemerintah banyak yang berkomitmen, tapi tidak ada yang terealisasikan. Walau mereka tahu persis permasalahannya ada di mana, namun tetap saja investor malah dibuat takut untuk datang ke Indonesia,” kata Faisal, dalam keterangan pers, Jumat (10/5/2019).
Faisal Basri mencontohkan kasus yang terjadi di Marunda antara PT Karya Citra Nusantara (KCN) dengan PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN).
Baca: Ini Biaya Pengeluaran Tol untuk Mudik Lebaran dari Jakarta Sampai ke Solo
Menurutnya, masalah itu seharusnya dapat diselesaikan dalam lintas kementerian, tanpa menunggu pelantikan Presiden pada Oktober nanti.
“Jika terselesaikan segera, hal ini sebenarnya juga dapat dijadikan contoh yang sangat bagus atas keseriusan pemerintah dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia,” jelas Faisal.
Baca: Sistem One Way Jalan Tol Selama Periode Mudik Berlaku Mulai Km 29 di Tol Japek
Pasalnya, mempermudah perizinan investasi merupakan salah satu program yang didengungkan oleh Presiden Joko Widodo. Namun dalam kenyataannya tidak semudah yang diharapkan dan dibayangkan.
“Apa lagi sekarang situasinya perekonomian Indonesia sedang turun, salah satu hal yang bisa membantu sebenarnya adalah melalui adanya investor. Tanpa menunggu pelantikan presiden pada Oktober nanti, hal ini sebenarnya dapat diselesaikan,” ujarnya.
Reporter: Eldo Christoffel Rafael
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Faisal Basri: Segera selesaikan masalah jebloknya investasi