TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahaannya, PT Pertamina EP Asset 4 mengembangkan lapangan migas Donggi Matindok Field, berlokasi di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah sejak April 2016 lalu.
Saat ini lapangan migas tersebut memproduksikan gas dan kondensat dari 2 struktur aktif yaitu Donggi dan Matindok.
Agus Amperianto, Asset 4 General Manager Pertamina EP menjelaskan sepanjang tahun lalu, kinerja Asset 4 mencatatkan laba bersih sebesar 158 juta dollar AS atau sekitar 194 persen terhadap target original 82 juta dollar AS.
"Khusus untuk Donggi Matindok Field sebagai lapangan dengan produksi migas terbesar di Asset 4, berhasil mencatat produksi gas rata-rata sebesar 98,6 MMSCFD, 109 persen terhadap target 2018 dan kondensat 920 BCPD, 113 persen terhadap target 2018", ujarnya dalam siaran pers, Jumat (17/5)
Sementara itu, untuk kinerja di kuartal I-2019, Donggi Matindok Field mampu memproduksikan gas sebesar 99,7 MMSCFD, 102,8 persen terhadap target 2019 dan produksi kondensat 854 BCPD, 109,4 persen terhadap target 2019.
"Produksi gas PT Pertamina EP secara nasional sekitar 970 MMSCFD, dan Donggi Matindok Field menyumbang produksi 10 persen dari total produksi. Tentunya hal ini memberi dampak positif bagi perusahaan", tambah Chalid Said Salim Direktur Operasi & Produksi PT Pertamina EP.
Selain itu, untuk menjamin keberlangsungan industri hulu migas, PT Pertamina EP terus agresif untuk mencari dan menambah cadangan. Pada April 2019 lalu, PT Pertamina EP berhasil menemukan cadangan gas di Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Melalui hasil pengeboran sumur eksplorasi Morea – 001 (MOR-001) dengan kedalaman akhir 2.300 meter.
"Tim Exploration Drilling Morea-001 melakukan uji produksi dengan Drill Stem Test (DST) pada batuan karbonat Formasi Mentawa. Dari pengujian tersebut mengalir gas sekitar 10 juta kaki kubik per hari dan diperkirakan akan lebih besar lagi", lanjutnya.
Tahun 2018 lalu, dari hasil pengeboran sumur eksplorasi Wolai di area yang sama, Pertamina EP menemukan Sumber daya kontinjen (contingent resources) sekitar 250 miliar kaki kubik gas ditambah beberapa juta barel minyak.
Lebih lanjut, Chalid menyampaikan sebagai perusahaan yang berwawasan lingkungan, PT Pertamina EP juga melaksanakan beragam program lingkungan dan pengembangan masyarakat melalui beberapa program CSR.
"Terkait dengan lingkungan, dalam proses produksinya Donggi Matindok Field sudah melakukan pengelolaan pembuangan Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dan non B3 serta tidak melaksanakan pekerjaan yang dapat menimbulkan pencemaran. Hal tersebut dibuktikan dengan diperolehnya proper biru tingkat Nasional hanya dalam dua tahun sejak Donggi Matindok Field beroperasi di wilayah Kabupaten Banggai," jelasnya.
Berita Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: Pertamina EP: Donggi Matindok Field sumbang 10% dari total produksi gas Pertamina