News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bangun Politeknik, Kemenperin dan Chandra Asri Siapkan SDM Berkualitas di Industri Petrokimia

Penulis: Ria anatasia
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas tengah melakukan pekerjaan di komplek pabrik PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) di Cilegon, Banten (28/2/2018). Sepanjang dua tahun kedepan, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, selaku anak usaha PT Barito Pacific Tbk, akan meningkatkan kapasitas produksi, dengan penambahan produksi pabrik butadiene menjadi 137 ribu ton, pabrik SSBR 120 ribu ton, peningkatan produksi PE menjadi 736 ribu ton dan debottlenecking PP sebesar 110 ribu ton, sehingga total kapasitas produksi perseroan akan mencapai 4,2 juta ton per tahun pada 2020, serta pembangunan komplek petrokimia kedua yang akan memproduksi 1 juta ton ethylene per tahun, yang saat ini sedang dalam tahap perencanaan dan ditargetkan beroperasi pada 2023. TRIBUNNEWS/HO

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus berkomitmen untuk pengembangkan industri petrokimia dalam negeri agar semakin berdaya saing di kancah global.

Salah satu upayanya melalui penyiapan sumber daya manusia yang kompeten sesuai kebutuhan dunia kerja saat ini.

Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar mengatakan pemerintah bertekad mendorong penumbuhan industri petrokimia melalui peningkatkan investasi. Sehingga dapat mensubstitusi produk impor dan memacu nilai ekspor.

"Sasaran ini perlu ditopang penyiapan para tenaga kerja industri yang kompeten agar lebih produktif dan inovatif," kata Haris saat acara penyerahan tanah hibah dari PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) ke Kemenperin di depan Notaris di Jakarta, Senin (27/5/2019).

Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar. (ist)

Lebih lanjut Haris mengatakan nantinya pembangunan Politeknik Industri Petrokimia ini akan berdiri di atas lahan seluas dua hektare yang telah dihibahkan PT Chandra Asri di Serang, Banten.

"Politeknik ini merupakan milik bersama demi kemajuan industri petrokimia di Indonesia. Penyelenggaraan politeknik ini harus dilakukan secara bersama-sama antara Kemenperin dengan industri, mulai dari penyusunan kurikulum, rekrutmen calon mahasiswa, penyelenggaraan pendidikan, praktik kerja di Industri, hingga penempatan kerja lulusan pada perusahaan industri," jelas Haris.

Dia mengatakan, tiga program studi jenjang D3 yang akan dijalankan, sesuai kompetensi yang dibutuhkan saat ini.

Program studi itu, teknologi proses industri petrokimia, teknologi mesin industri petrokimia, dan teknologi instrumentasi industri petrokimia.

Politeknik Industri Petrokimia akan dilengkapi dengan workshop dan laboratorium serta teaching factory dengan mesin dan peralatan yang sesuai dengan kondisi di Industri.

Haris mengungkapkan dengan begitu, pada saat praktik kerja di Industri, mahasiswa telah memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan yang cukup dan lulusan yang dihasilkan benar-benar siap kerja.

Di tempat yang sama, Vice President of Corporate Relations PT Chandra Asri Petrochemical (CAP), Suhat Miyarso, mengatakan, kebutuhan tenaga kerja di sektor industri petrokimia sangat besar.

Kebutuhan pekerja di sektor hulu dan menengah membutuhkan sekitar 10 ribu orang.
dan itu sebagian besar untuk kebutuhan operator yang setingkat diploma tiga (D-3) berkompeten.

"Kalau dari S-1 sudah banyak, tetapi untuk D-3 kami kesulitan, apalagi ada rencana untuk melakukan ekspansi pabrik," kata Suhat.

Suhat menjelaskan, lahan yang dihibahkan kepada Puslitbang Kemenperin nantinya akan dibangun politeknik dengan program studi khusus di bidang petrokimia.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini