Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi secara resmi menutup posko angkutan lebaran 2019 di Gedung Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (14/6/2019).
Pokso angleb 2019 menjadi pusat pengelolaan informasi dari bebarap stakeholders saat momentum H-7 sampai H+7 mudik lebaran tahun ini.
Menurut Budi hal yang paling terpenting dari pelaksanaan mudik adalah angka kecelakaan lalu lintas yang terus ditekan.
"Ahamdulilah safety kecelakaan dapat diturunkan sebanyak 70 persen. Kita ingin lebih dari itu. Safety dan environment adalah keniscayaan seperti kebiasaan pulang kampung dengan roda dua kita ingin kurangi. Contohnya angkutan massal menjadi refrensi untuk menekan laka," papar Menhub.
Menhub menilai berkurangnya korban laka lantas sebab pemerintah sangat concern menyediakan angkuta massal lebaran gratis serta rekayasa lalu lintas yang lebih baik daripada tahun sebelumnya.
Kerjasama yang baik dengan Kepolisian Republik Indonesia dalam hal ini Korps Lalu Lintas Polri dengan skema one way di jalur Tol Trans Jawa memberikan dampak positif.
Baca: Viral China Airlines Layani Rute Penerbangan Domestik, Ini Penjelasan Kemenhub dan Garuda Indonesia
"Sehingga pemudik menjalani kegiatan ritual mudik dengan kegembiraan karena mudiknya cepat, bisa segera bertemu keluarga. Secara simultan memberikan dampak positif juga terhadap kegiatan sosial untuk di masyarakat daerah," paparnya.
Namun, Menhub berpesan kepada jajarannya dan juga stakeholders agar tak cepat puas diri, sebab masih ada evaluasi yang perlu dilakukan terutama anitisipasi saat arus balik.
Ia memandang lamanya waktu cuti bersama sebelum maupun setelah hari H lebaran yang tidak seimbang sehingga volume kendaraan tidak terkendali.
"Jadi karena banyak perusahaan kasih cuti jauh sebelum libur hari raya. Sehingga angka pemudik berangkat lebih sedikit dibandingkan arus balik ke Jakarta. Seharusnya ke depan perlu diatur lagi soal waktu cuti panjang," urainya.
Sementara Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Kemenhub Sugihardjo menyampaikan realisasi angka pemudik pada mudik lebaran 2019 turun tipis dibanding periode sebelumnya.
Penurunan terbesar terjadi pada moda transportasi udara yakni mencapai 60 persen lebih.
"Secara garis besar realisasi pemudik nasional turun -2,42 persen. Kereta api mendominasi 5,1 juta penumpang disusul jalan darat 4,1 juta pengendara, penyebrangan laut 4 juta, dan udara 3,5 juta," terang Sugihardjo.
Jumlah total penumpang yang melakukan perjalanan mudik pada Angkutan Lebaran 2019 sebesar 18.343.021.