News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kenaikan Harga BBM Hingga 40 Persen Gerus Laba Pelayaran Tempuran Emas

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Temasline

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepanjang tahun lalu, PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk mencatatkan pendapatan jasa bersih Rp 2,32 triliun atau naik 16% dari pendapatan tahun 2017 Rp 2 triliun.

Namun beban jasa perseroan naik 21% menjadi Rp 2,09 triliun dari sebelumnya Rp 1,73 triliun.

Naiknya beban membuat laba bersih turun 35% menjadi Rp 34,82 miliar dari sebelumnya Rp 53,36 miliar.

“Penurunan laba disebabkan biaya pembelian bahan bakar yang mengalami kenaikan sebesar 42% menjadi salah faktor yang cukup menggerus pendapatan perseroan," kata Ganny Zheng, Direktur Keuangan PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk dalam paparan publik, Rabu (19/6/2019).

Ia menyebut, harga rata-rata bahan bakar naik 40,4% menjadi Rp 11.459 per liter dari sebelumnya Rp 8.164 per liter.

Sementara rata-rata uang tambang per TEUs (twenty-foot equivalent units, 1 peti kemas ukuran 20 kaki) juga naik 17,2% menjadi Rp 3,13 juta per TEUs dari sebelumnya Rp 2,67 juta TEUs.

Volume pengangkutan tahun lalu naik 2,26% menjadi 411.852 TEUs dari 2017 sebanyak 402.761 TEUs, sementara volume di kuartal I-2019 yakni 8,79% menjadi 110.359 TEUs dari periode yang sama 2018, 101.439 TEUs.

Baca: Terjadi Lagi, Video Pengeroyokan yang Dilakukan oleh Senior kepada Juniornya di SMK Pelayaran

Adapun net profit juga naik 24,68% pada periode yang sama Rp 33,9M menjadi Rp 42,32M.

Tahun 2019, Perseroan akan melakukan corporate action berupa pemecahan nilai nominal saham (stock split) yang bertujuan untuk meningkatkan likuiditas saham Perseroan.

Bulan Maret 2019 Perseroan melakukan kerjasama operasional (KSO) dengan Mentari Line.

Dengan adanya kerjasama operasional ini jumlah pelabuhan yang dilayani menjadi 82 pelabuhan.

KSO ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antar pulau.

"Kami ingin ikut berkontribusi dalam program Pemerintah untuk pemerataan ekonomi, khususnya di daerah-daerah terluar, terpencil, terbelakang dan perbatasan," katanya.

Direktur Utama TMAS, Harry Haryanto mengatakan, perseroan berhasil mengawali kinerja dalam 3 bulan pertama ini dengan performa positif di tengah kondisi persaingan usaha yang sangat ketat dan tren perlambatan ekonomi global.

"Perseroan masih konsisten menjalankan dan semakin memantapkan strategi National Network yang sudah diterapkan tahun lalu," katanya.

Baca: Solusi Memiliki Usaha Makanan Minuman Kekinian Tapi Tak Punya Modal Beli Waralaba

Pada 2018, ada penambahan 3 (tiga) pelabuhan yang dilayani, sehingga total jumlah pelabuhan yang dilayani armada Perseroan mencapai 41 pelabuhan.

Tahun lalu, perseroan juga berinvestasi dengan menambah alat-alat bongkar muat di Pelabuhan.

"Kami juga meneken perjanjian kerja sama pembiayaan dengan JA Mitsui Leasing Ltd yang akan menyediakan dana untuk rencana pembelanjaan barang modal berupa alat bongkat muat peti kemas," katanya.

Selain itu, Temas Line juga berpartisipasi mengikuti tender Tol Laut yang digelar Pemerintah.

Ada dua tender Tol Laut yang diikuti dan dimenangkan yaitu Trayek T-9 (rute Surabaya-Nabire-Serui-Wasior-Surabaya) dan Trayek T-11 (rute Surabaya-Timika-Agats-Merauke-Surabaya).

Tol Laut adalah program pemerintah untuk jalur distribusi barang di dalam negeri guna meningkatkan konektivitas antar-pulau dan mengurangi disparitas harga-harga di wilayah Timur Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini