Laporan Reporter Tribunnews, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perjalanan mudik Lebaran tahun 2019 yang lancar, baik melalui Tol Trans-Jawa, Tol Trans-Sumatera, maupun jalur arteri, diakui dan diapresiasi sejumlah pihak.
Pakar tata kota Yayat Supriyatna, berpendapat bahwa penyebab lancarnya arus mudik tahun ini terutama karena peran tol Trans Jawa yang amat menentukan.
Kemudian, kebijakan merelokasi gerbang tol Cikarang Utama, kata dia, juga mampu mengurai penumpukan antrean kendaraan yang sebelumnya terpusat di lokasi itu, baik yang menuju Cipali maupun yang ke Purbaleunyi.
’’Kata kuncinya sinergi pemangku kepentingan dalam membuat sistem untuk kelancaran pergerakan sejuta lebih kendaraan,’’ ujar Yayat dalam pernyataannya yang diterima Tribunnews, Rabu (19/6/2019).
Baca: Dul Jaelani Tak Diberi Uang Jajan Ayah Tirinya, Anak Maia Estianty Ini Hormati Prinsip Irwan Mussry
Menurutnya, mengatur kelancaran satu juta lebih kendaraan antarkota dalam satu periode waktu yang sama, bukanlah hal yang mudah.
Dia mengatakan, sinergi antara BPJT, Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, BUJT, Korlantas Polri, dan peran penting Waskita Toll Road tahun ini sangat baik sehingga masyarakat merasa sangat terbantu.
Baca: Renault Triber, MPV Pesaing Xpander dan Avanza Akan Dibanderol di Bawah Rp 200 Jutaan
Presiden Direktur PT Waskita Karya (Persero) TBK, I Gusti Ngurah Putra menyatakan, kelancaran arus mudik tahun ini antara lain karena optimalisasi ruas-ruas tol Trans Jawa yang dikelola perseroan.
Diantaranya, ruas tol Pejagan – Pemalang Seksi 3 dan 4, ruas Tol Batang – Semarang, ruas Tol Salatiga – Kartasura, serta ruas Tol Bogor – Ciawi – Sukabumi.
Baca: Kepergok Pelesiran ke Toko Bangunan, Setya Novanto Ternyata Melarikan Diri
’’Kami terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, mulai dari proses pembangunan infrastruktur jalan tol, hingga berbagai ruas yang sudah kami operasikan. Itu komitmen yang terus kami jaga dan tingkatkan setiap tahun,’’ ujar I Gusti Ngurah Putra.
Terkait peran Waskita Karya tersebut, Yayat menilai, akan semakin tampak pada masa-masa mendatang saat elevated tol sudah rampung dan bisa dioperasikan.
"Jika elevated tol sudah jadi, yang salah satunya dikerjakan Waskita Karya, kebijakan one way seperti diterapkan mudik tahun ini, bisa dilakukan di atasnya. Dengan adanya elevated tol akan ada perubahan siginifikan, arus keluar Jakarta saat mudik tahun depan semakin lancar,’’ tutur Yayat.
Dari sisi pelaku bisnis, muncul pandangan dan optimisme yang sama. Sekjen Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi), Andi Rukman Karumpa, berpendapat bahwa tol trans jawa jadi faktor kunci kelancaran mudik tahun ini.
Dari Jakarta ke Surabaya menurutnya bisa ditempuh di bawah 10 jam, yang sebelumnya bisa mencapai 15 hingga 16 jam.
Karena itu, dia meminta pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur karena daya saing bangsa ditentukan oleh penyediaan infrastruktur.
Lewat infrastruktur, daya saing Indonesia 2019 melesat 11 peringkat ke atas tahun ini. Indonesia kini bertengger di urutan ke-32. Sebelumnya, tahun 2018 berada di peringkat ke-43.
’’Ini adalah lompatan daya saing tertinggi sejak republik ini berdiri,” ujar Andi.