TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga emas meonjak ke level tertinggi dalam 14 bulan terakhir setelah Federal Reserve mengungkapkan potensi penurunan suku bunga acuan.
Hari ini, Kamis (20/6/2019) pukul 7.48 WIB, harga emas untuk pengiriman Agustus 2019 di Commodity Exchange berada di US$ 1.368,20 per ons troi, menguat 1,44% dari harga kemarin US$ 1.348,80 per ons troi.
Harga emas hari ini menyentuh level tertinggi sejak 30 April 2018 atau dalam 14 bulan terakhir. "Harga emas yang naik meski The Fed menahan suku bunga acuan menunjukkan bahwa ada potensi penurunan di pipeline selanjutnya," kata Tai Wong, head of base and precious metals derivatives trading BMO kepada Reuters.
The Fed menahan suku bunga acuan pada 2,25%-2,50% pada rapat yang berakhir Rabu (19/6). Tapi, bank sentral Amerika Serikat (AS) ini membenarkan adanya potensi penurunan suku bunga, paling cepat pada bulan depan.
Baca: Gunung Rinjani Kembali Dibuka untuk Pendaki, Kini Kuota Dibatasi
Tujuh dari 17 anggota komite The Fed bahkan membuka peluang penurunan suku bunga hingga 50 basis point hingga akhir tahun. Delapan anggota mengungkapkan bahwa penurunan suku bunga 25 basis point sudah cukup.
Baca: Keponakan Mahfud MD, Pencipta Robot Pemantau Sistem IT KPU Bersaksi untuk Prabowo-Sandi di MK
The Fed juga memperkirakan bahwa inflasi tahun ini mungkin hanya 1,5%, lebih rendah daripada prediksi sebelumnya pada 1,8%. Angka ini juga jauh dari target 2%.
"Reli harga emas belakangan merupakan kombinasi antara dua hal, yakni masalah perang dagang dan penurunan suku bunga bank sentral. Saya memperkirakan kedua hal ini belum sepenuhnya tercermin pada harga," kata Suki Cooper, analis logam mulia Standard Chartered Bank.
Reporter: Wahyu Tri Rahmawati
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Harga emas melonjak ke level tertinggi dalam 14 bulan terakhir