Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM - Survei bisnis internasional atau International Business Report (IBR) yang dilakukan perusahaan multinasional, Grant Thornton untuk periode semester pertama 2019 menunjukkan tren pelaku bisnis global termasuk Indonesia memiliki harapan tinggi untuk menaikkan harga.
Data survei di 35 negara ini mencatat sebanyak 69 persen pelaku usaha berharap akan melakukan kenaikan harga jual di tahun yang akan datang.
Dibandingkan dengan periode survei sebelumnya di semester 2 tahun 2018, pelaku usaha yang berharap menaikkan harga jual berada di level 55 persen.
“Pemeringkatan IBR pada tahun ini cukup konsisten dengan pandangan secara makro, dimana pelaku usaha di negara-negara berkembang seperti Indonesia, India, Filipina dan Vietnam secara konsisten menunjukkan kecenderungan lebih tinggi untuk investasi secara fisik, R&D dan teknologi,” urai Johanna Gani, Managing Partner Grant Thornton Indonesia, Kamis (11/7/2019).
Baca: AFI Harapkan Pemerintah Jalankan Program Pendampingan ke Pelaku Usaha Waralaba
“Ekonomi pasar negara berkembang yang tumbuh cepat ditandai oleh akumulasi modal yang cepat dan Produktivitas Faktor Total (Total Productivity Factor/TFP) yang kuat, dimana R&D dan inovasi memiliki peranan yang sangat penting untuk pertumbuhan TFP.” pungkas Johanna.
Selepas perhelatan Pilpres 2019, tampaknya pelaku usaha mulai menunjukkan sinyal positif dalam dunia usaha.
Sebagai perbandingan level rata-rata ASEAN berada di 45 persen dan Global jauh lebih rendah yaitu 32 persen.
Keyakinan akan kondisi ekonomi Indonesia kedepannya juga tampak dari hasil survei lainnya dimana 79 persen pelaku usaha Indonesia berharap untuk memperoleh pendapatan lebih tinggi dalam 12 bulan ke depan.
Level tersebut jauh melejit jika dibandingkan periode sebelumnya yang berada di level 62 persen dan masih jauh di atas rata-rata ASEAN di 54 persen dan pelaku usaha global yang berada di level 35 persen.
Secara umum, optimisme bisnis pelaku usaha Indonesia berada di urutan ke-3 dunia pada periode survei kali ini dengan level optimisme di 66 persen membuntuti Filipina dan Vietnam yang berada di posisi pertama dan kedua.