Secara spesifik, ia menyebut MTarget bisa menjadi mitra bisnis seluruh perusahaan di bidang keuangan, pariwisata, ritel, otomotif dan edukasi.
“Lima sektor itu yang kita incar. Saat ini masih banyak bisnis UKM yang sepi karena tidak bermain dalam dunia digital. Padahal, negara kita lagi berada di top performance ekonomi. Kalau ada yang bilang penjualannya sepi, itu berarti mereka tak tahu cara bermain di dunia digital,” tegas Yopie.
Ia mengakui, untuk bisa menjadi mitra bisnis yang bisa diandalkan oleh perusahaan-perusahaan di lima sektor tersebut tidak mudah. Oleh karena itu, Yopie terus melakukan edukasi pasar khususnya untuk skala perusahaan menengah.
Menurutnya, penetrasi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dalam negeri melalui email marketing masih tertinggal dibandingkan negara tetangga.
Ia menyebut perusahaan-perusahaan Singapura, Malaysia, Filipina, bahkan Vietnam lebih melek dan menguasai teknik email marketing.
“Secara bertahap kami juga ingin bersaing di Filipina, Malaysia, dan Singapura setelah sebelumnya membuka perwakilan di Bali tahun depan. Kenapa Bali? Karena banyak banget digital nomad di sana kerja freelancer atau mendirikan start up. Selain itu, semua hotel dan travel itu punya email marketing jadi lebih mudah kita jajaki,” pungkas Yopie.
Berita Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: Ini cara start up MTarget bantu 3.000 perusahaan nasional menembus target bisnis