News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Seminar Nasional ke-44, Sido Muncul Terus Galakkan Sosialisasi Potensi Obat Herbal ke Penjuru Negeri

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk gelar Seminar Herbal di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (27/7/2019).

Dalam kesempatan yang sama, Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo, Sahidin menjelaskan Sulawesi Tenggara memiliki tanaman herbal yang melimpah ruah.

Setidaknya, lebih dari 1.000 jenis tanaman herbal dan 10 sub-etnik ada di Sulawesi Tenggara. Mereka tersebar di wilayah suku Tolaki Konawe dan Tolaki Mekongga.

"Kami telah menginventarisasi lebih dari 1.000 tanaman dan lebih dari 1.000 ramuan," ujar Sahidin.

Sedangkan jenis tanaman yang paling khas di Sulawesi Tenggara adalah jahe-jahean berjenis Etlingera.

Namun sayangnya, hingga kini belum ada penelitian serius terkait jenis jahe tersebut.

Maka dari itu Sahidin mengaku tengah fokus mempelajari 14 jenis jahe Etlingera yang ada di Sulawesi Tenggara.

Sebab ternyata, berdasarkan literatur, jahe Etlingera mengandung banyak senyawa yang memiliki manfaat khasiat positif bagi tubuh.

"Kami fokus ke sana. Ternyata tanaman itu setelah kami dapatkan senyawanya itu dan kami cek ke literatur banyak memiliki khasiat," ungkap dia.

Sejurus dengan langkah yang diambil Sahidin, Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat mengatakan bahwa tujuan digelarnya seminar pengenalan obat-obatan herbal ini ke berbagai penjuru tanah air, juga sebagai dorongan kepada akademisi kedokteran untuk terus melakukan penelitian tanaman obat secara ilmiah.

"Melalui seminar herbal seperti ini kami berharap akademisi kedokteran terdorong untuk terus melakukan penelitian tanaman obat secara ilmiah," ungkap Irwan dalam kesempatan terpisah.

Ia berharap, ke depan masyarakat tidak melulu bergantung pada obat modern berbasis kimia. Melainkan juga obat tradisional lewat ekstraksi tanaman herbal yang melimpah di Indonesia.

"Selain itu kami juga ingin dunia kedokteran mendapat wawasan mengenai industri jamu," pungkasnya.

Kegiatan seminar nasional di Sulawesi Tenggara ini terselenggara berkat kerja sama Sido Muncul dengan Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo Kendari, Ikatan Apoteker Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia, dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Sekitar 250 peserta dari kalangan kedokteran, akademisi hingga mahasiswa antusias mengikuti seminar pengenalan dan pemanfaatan obat-obatan herbal gagasan Sido Muncul tersebut.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini