TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggelar investor gathering di Merlynn Park Hotel, Jakarta, Rabu (31/7/2019).
Hal tersebut guna mengundang swasta berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur transportasi darat di tanah air.
Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, keterlibatan pihak swasta penting karena pemerintah memiliki keterbatasan anggaran untuk mengembangkan proyek infrastruktur transportasi ke depannya.
"Setiap tahun ada peningkatan kebutuhan untuk pembangunan infrastruktur transportasi darat sekitar Rp 6 triliun. Sedangkan anggaran kami hanya Rp 4,5 triliun," ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya menawarkan 20 proyek pembangunan terminal bus tipe A yang selama ini dikelola pemerintah. Kemenhub sendiri mengalokasi anggaran senilai Rp 750 miliar untuk program revitalisasi terminal bus tersebut.
Baca: 4 Fakta Baru dari Rekonstruksi Kasus Narkoba Nunung & Suami, Sebelum Tertangkap Sempat Bertengkar!
"Ada 20 terminal tipe A yang terbuka untuk swasta. Bisa dengan skema Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) atau Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Prioritas pertama kita memang masalah pembangunan terminal," jelasnya.
Dia menambahkan, ke depannya diharapkan ada ekosistem pembangunan yang bisa mendukung pengembangan terminal-terminal bus di Indonesia.
"Bukan hanya soal fisik, tapi ekosistem di dalamnya. Bisa ada mal dan hotel untuk penginapan sehingga ada mix use di terminal itu," ujarnya.
Dalam waktu dekat, pemerintah memfokuskan revitalisasi terminal bus di Pulau Jawa terlebih dahulu. Nantinya, pembenahan tersebut juga dilakukan ke terminal-terminal di Bali, Lampung, Sumatera Selatan, hingga Sumatera Utara.