Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Senin (5/8/2019) kemarin, Presiden Jokowi menyatakan kekecewaan dan rasa marahnya kepada manajemen PT PLN (Persero) menyusul insiden matinya aliran listrik di hampir separuh Pulau Jawa mulai Minggu (4/8/2019) siang.
Jokowi menilai direksi PLN tidak belajar dari peristiwa mati lampu massal di tahun 2002 dan kembali terulang pada hari Minggu kemarin.
Satu hari usai marah-marah, hari ini Selasa (6/8/2019) sejumlah wartawan menanyai Jokowi tentang seputar sanksi untuk manajemen PLN.
"Pak kemarin bapak marah-marah di PLN, gimana?," tanya awak media.
Jokowi terdiam beberapa detik, lanjut tersenyum kecil dan hanya mengucap dua patah kata. " Tanya PLN," jawab Jokowi.
Kembali awak media bertanya, "Ada penggantian Dirut?"
Baca: SUV Murah Masih Stabil Harganya di Bulan Agustus, Ini Rinciannya
Lagi-lagi, jawaban Jokowi masih masa seperti diawal.
" Tanya PLN," kata Jokowi sambil berjalan meninggalkan awak media di Istana Negara.
Untuk diketahui atas kejadian pemadaman massal, banyak pihak menyerukan agar Presiden Jokoei mencopot jajaran direksi PLN.
Baca: Valentino Rossi Kecewa dengan Performa Prototipe Yamaha YZR-M1 2020
Satu diantaranya desakan datang dari Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
HIPMI menyesalkan insiden padanya listrik di Pulau Jawa. HIPMI juga meminta agar kedua menteri terkait yang mengurusi listrik dan PLN hingga direksi PLN dicopot.