TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan asuransi jiwa Cigna Indonesia memacu layanan digital sebagai upaya untuk mendongkrak kinerja bisnis.
Selain itu, layanan digital juga mampu meningkatkan kemudahan dan kepuasan nasabah.
Director and Chief Distribution Officer Cigna Indonesia Dini Maharani menjelaskan, kemajuan teknologi digital sudah merambah segala lini kehidupan masyarakat. Ini juga mempermudah masyarakat dalam mengakses segala informasi, termasuk informasi layanan proteksi.
Oleh sebab itu, lanjut Dini, Cigna juga memanfaatkannya untuk mengedukasi masyarakat tentang perlunya proteksi, sekaligus memperkenalkan produk-produk proteksi yang bermanfaat.
Di ranah digital, saat ini Cigna memiliki portal digital khusus nasabah Cigna yang memungkinkan nasabah melakukan pengecekan status polis, manfaat polis, status pengajuan klaim, dan lainnya.
“Kami terus mengembangkan portal ini demi meningkatkankan pengalaman nasabah,” ujar dia dalam keterangannya, Rabu (7/8/2019).
Cigna juga menggandeng sejumlah situs aggregator untuk memperkenalkan produknya ke publik, terutama generasi milenial.
Baca: Megawati Khusus Undang Prabowo Subianto di Kongres V PDI-P 2019 Bali, Siapkan Kejutan Lain
“Kerja sama dengan situs-situs aggregator ini memberi kesempatan bagi Cigna untuk mendistribusikan solusi perlindungan kepada masyarakat yang mencari produk asuransi secara spesifik di dunia digital,” tutur Dini.
Dini menjelaskan, dalam menjalankan bisnisnya, Cigna akan terus memberi layanan terbaik kepada nasabah. Ini terutama dalam layanan kemudahan klaim.
Ia menjelaskan, pencairan klaim tiap tahunnya meningkat rata-rata sekitar 10 persen. Sementara itu, sepanjang 2018 lalu, pihaknya membayar klaim Rp 330 miliar.
“Kami juga memiliki layanan speedy claim hanya 30 menit untuk klaim di bawah Rp 10 juta. Selain itu ada juga pemberian bonus jika nasabah tidak melakukan klaim dan pengembalian premi,” tutur dia.
Menurut dia, klaim terbesar berasal dari proteksi kesehatan atau sekitar 75 persen, sisanya dari asuransi jiwa, penyakit kritis, dan kecelakaan.
Saat ini, dari kanal distribusi telemarketing, 10 persennya diperoleh dari layanan digital. Jumlah itu naik sekitar 30 persen dari tahun sebelumnya.
"Kanal distribusi telemarketing masih menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi Cigna Indonesia hingga saat ini," jelas Dini.
Sepanjang 2018 lalu, dari kanal distribusi telemarketing, Cigna meraih pendapatan premi bruto atau Gross Written Premium (GWP) sebesar Rp 713,14 miliar.
Telemarketing memberi kontribusi 62,1 persen dari total GWP Cigna yang mencapai Rp 1,14 triliun.
Pada kuartal pertama 2019, GWP dari telemarketing mencapai Rp 169,75 miliar. Adapun total nasabah Cigna saat ini sekitar 900.000 nasabah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Digitalisasi Dongkrak Kinerja Asuransi Cigna Indonesia"