Jika ada sebuah perusahaan swasta yang berpengaruh bagi kehidupan nasional suatu bangsa, tentulah perusahaan itu adalah yang turut membantu peningkatan ekonomi nasional.
Salah satu perusahaan yang sepadan dengan pernyataan di atas adalah Gojek.
Bukan sekadar kabar burung bahwa aplikasi karya anak bangsa itu telah berkontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia. Faktanya, Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) memaparkan fakta menyoal kontribusi ekosistem Gojek terhadap perekonomian Indonesia.
Sejauh ini, Gojek sebagai perusahaan digital telah menyumbang angka Rp 44,2 triliun bagi laju perekonomian Indonesia. Secara khusus melalui berbagai layanannya, Gojek telah berkontribusi Rp 2,2 triliun bagi perekonomian Kota Surabaya, Jawa Timur selama tahun 2018.
Salah satu langkah Gojek untuk berkontribusi tingkatkan kehidupan perekonomian bangsa adalah dengan memulai terobosan-terobosan digital dari tingkat provinsi. Salah satunya adalah Pemprov Jawa Timur, provinsi tertinggi kedua dalam jumlah penduduk di Indonesia dalam menghadapi bonus demografi.
Membangun digitalisasi perekonomian Jawa Timur melalui Gojek Wirausaha
Dalam penandatanganan kerja sama yang dilakukan dalam Puncak acara Hari Koperasi ke-72 Provinsi Jawa Timur di Grand City Convention & Exhibition Surabaya pada Rabu (7/8), Gojek, Gopay, dan Pemprov Jawa Timur telah menyepakati langkah digitalisasi yang lebih menjanjikan dengan menawarkan program Gojek Wirausaha.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) ini dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Pemprov Jawa Timur, Mas Purnomo Hadi dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah Pemprov Jawa Timur lainnya.
Ini merupakan langkah menjanjikan bagi Pemprov Jawa Timur, salah satu provinsi yang tengah menghidupkan geliat digitalisasi dalam tiap sektor industri, terutama ekonomi. Dengan bantuan Gojek Wirausaha, Pemprov Jawa Timur akan bersinergi dengan Gojek dalam memanfaatkan digitalisasi untuk meningkatkan promosi produk koperasi dan UMKM di Jawa Timur.
Chief Public Policy & Government Relations Gojek Group, Shinto Nugroho, mengatakan bahwa Gojek termotivasi untuk bekerja sama dengan Pemprov Jawa Timur, sebab provinsi ini dinilai memiliki tekad kuat dan rancangan program yang jelas untuk dapat memajukan digitalisasi dalam berbagai sektor, terutama sektor perekonomian.
“Saat ini Gojek semangat melihat keaktifan Pemerintah Indonesia melalui berbagai kementerian dan lembaga dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan UMKM, termasuk juga Pemprov Jawa Timur lewat misi Jatim Berdaya. Sesuai dengan misi kami untuk memberikan dampak sosial seluas-luasnya bagi masyarakat Indonesia, Gojek berupaya menjawab tantangan yang dihadapi UMKM dengan memberikan kesempatan kepada UMKM untuk berkembang dengan memanfaatkan teknologi,” ujar Shinto.
Gojek Wirausaha menawarkan program dukungan untuk para pelaku sektor informal dan UMKM, termasuk salah satunya UMKM binaan Pemprov Jawa Timur, yakni dengan cara menyelenggarakan pelatihan, fasilitasi usaha pemasaran, serta menyediakan akses lapangan kerja dalam ekosistem Gojek.
Lebih jauh lagi, Gojek pun akan berkolaborasi dengan Pemprov Jawa Timur dalam hal pengembangan SDM sebagai kunci keberhasilan digitalisasi di Jawa Timur. Demi meningkatkan kualitas talenta ekonomi digital jawa Timur, Gojek akan berpartisipasi dalam program Millennial Job Center Pemprov Jawa Timur.
Raih masa depan digitalisasi layanan publik dengan Gopay
Melalui Gopay, Pemprov Jawa Timur akan bersinergi dengan Gojek untuk pengembangan inovasi layanan publik non tunai.
Hal ini sejalan dengan upaya Pemprov Jawa Timur yang gencar menerbitkan pilihan pembayaran nontunai di berbagai sektor layanan publik.
Kerja sama dengan Gopay ini, sebagai contoh, dapat dilihat dalam pemanfaatan teknologi pelayanan pajak warga Jawa Timur. Opsi pembayaran nontunai dari Gopay diharapkan dapat mempermudah pemerintah lakukan pengumpulan pajak yang lebih aman dan transparan
Sebelumnya, Gopay juga telah menjalin kerja sama dengan sejumlah Polres di Jawa Timur sebagai pilot project penerapan kemudahan pembayaran SIM & SKCK secara nontunai.
Kolaborasi bersama Gopay diharapkan akan semakin meningkatkan minat dan kepercayaan masyarakat dalam menggunakan fasilitas publik.
Lebih jauh lagi, Gojek juga akan melecut pengembangan promosi pariwisata Jawa Timur melalui GoTix, platform penyedia tiket dalam ekosistem Gojek yang akan memudahkan proses jual-beli tiket.
Kolaborasi Pemprov Jawa Timur dan Gojek: pemerintah dan masyarakat sama-sama dapat manfaat
Head of Sales Gopay, Arno Tse, mengatakan bahwa opsi pembayaran non-tunai sesuai dengan salah satu visi PemprovJawa Timur, yakni Jatim Amanah.
“Gopay mendukung penggunaan ekonomi digital untuk pembangunan Jawa Timur dengan menghadirkan pembayaran non-tunai di berbagai layanan publik. Kami senang dan bangga dapat bekerjasama dengan Pemerintah Jawa Timur untuk mengedukasi seluruh lapisan masyarakat Jawa Timur mengenai keuntungan transaksi non-tunai. Melalui GoPay, semua transaksi akan tercatat dengan detail dan transparan, dan tentunya sejalan dengan visi Pemprov Jatim yakni Jatim Amanah, kata Arno.
Melalui ekosistem Gojek, pemanfaatan teknologi tak sekadar ditujukan untuk menciptakan kemudahan bagi proses pelayanan publik, tetapi juga dapat memberdayakan para manusia di dalamnya, baik pemerintah maupun masyarakat.
Terakhir, Gojek berharap kolaborasi strategis ini dapat meningkatkan taraf hidup provinsi Jawa Timur, yakni melalui perluasan akses sektor informal dan UMKM serta terwujudnya inovasi dalam pelayanan publik di Jawa Timur.
“Melalui kolaborasi strategis ini kami sangat bangga bahwa kini Gojek sebagai perusahaan super-app terdepan di Asia Tenggara, mendapatkan kesempatan dari Pemprov Jawa Timur untuk berkolaborasi dan berkontribusi dalam pembangunan di Jawa Timur melalui solusi teknologi dan inovasi yang kami tawarkan dalam ekosistem kami dalam menciptakan dampak sosial di Jawa Timur,” pungkas Shinto.(*)
Penulis: Bardjan