TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menindaklanjuti peluncuran Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) dalam Indonesia Industrial Sumit (IIS) 2019 pada 15 April 2019 lalu, Kementerian Perindustrian telah melakukan assesmen INDI 4.0 untuk mengukur kesiapan industri dalam bertransformasi menuju industri 4.0.
Assesmen tersebut dilakukan terhadap 323 perusahaan industri pada 5 sektor prioritas Making Indonesia 4.0, industri makanan minuman sebanyak 39 dengan skor 2,47; industri kimia sebanyak 30 perusahaan dengan skor 2,31; industri tekstil sebanyak 10 perusahaan dengan skor 2,51; industri otomotif sebanyak 193 perusahaan dengan skor 1,72; dan industri elektronika sebanyak 28 perusahaan dengan skor 1,84.
Baca: Ganti Rugi untuk Keluarga Ahli Waris Korban Boeing 737-8 Max Lion Air Lebih dari Rp 2 Miliar
Menindaklanjuti assesmen dan peluncuran INDI 4.0 tersebut, Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin melakukan pilot pendampingan implementasi industri 4.0 kepada 10 perusahaan terpilih.
“Pendampingan ini untuk memberikan stimulus kepada perusahaan industri dalam melakukan transformasi industri 4.0. Sudah saatnya Kementerian Perindustrian melakukan pendampingan secara teknis dan implementatif di industri agar proses transformasi industri 4.0 dapat berjalan dengan baik,” ungkap Kepala BPPI, Ngakan Timur Antara.
Ngakan menjelaskan, pendampingan ini akan memberikan arah dan langkah strategis yang dapat diambil perusahaan dalam memprioritaskan project implementasi industri 4.0 sesuai dengan key performance indicators (KPI) perusahaan.
Pendampingan implementasi industri 4. 0 ini juga merupakan upaya Kementerian Perindustrian dalam menyiapkan perusahaan industri untuk berpartisipasi dalam Hannover Messe 2020.
Seperti diketahui, Indonesia merupakan Partner Country Hannover Messe 2020, dimana Hannover Messe ini merupakan cikal bakal lahirnya revolusi industri 4.0.
Hannover Messe menjadi sarana Indonesia untuk menarik investasi serta menunjukkan kesiapan Indonesia dalam bertransformasi menuju industri 4.0.
“Kita berharap perusahaan industri dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan produk, teknologi, serta peluang akses pasar internasional,” Jelas Ngakan Timur Antara.
Guna semakin menggaungkan industri untuk bertransformasi dan implementasi industri 4.0, Kementerian Perindustrian akan menyelenggarakan Roadshow INDI 4.0 sebagai sarana para stakeholder dan ekosistem industri 4.0 untuk menunjukkan hasil dan capaian implementasi industri 4.0.
Roadshow INDI 4.0 akan dilaksanakan pada tanggal 17-18 September 2019 di Surabaya. Roadshow INDI 4.0 ini mengambil topik pendampingan implementasi industri 4.0, sebagaimana yang disampaikan Ngakan Timur Antara,
“Kita ingin menunjukkan ke publik khususnya di Jawa Timur bahwa industri 4.0 ini telah diterapkan di beberapa industri di Indonesia. Dengan pendampingan yang dilakukan Kementerian Perindustrian, industri dapat mengimplementasikan industri 4.0 di perusahaannya.”
“Dalam Roadshow INDI 4.0 ini kami akan mengangkat success story bagaimana PT. Schneider Electric Manufacturing Batam mampu menjadi lighthouse industri 4.0 di Indonesia dan World Economic Forum (WEF). Perusahaan-perusahaan industri dapat belajar dari PT. Schneider Electric Manufacturing Batam dalam melakukan transformasi industri 4.0.
Selain itu, tour plant ke PT. Indolakto sebagai salah satu perusahaan yang telah mengimplementasikan industri 4.0 dan penerima penghargaan INDI 4.0 bulan April 2019 yang lalu. Sehingga para stakeholder dapat melihat secara riil bagaimana industri 4.0 ini diimplementasikan di manufaktur” tambahnya.
“Kegiatan acara Roadshow INDI 4.0 ini meliputi seminar, conference, success story, exhibition, kunjungan pabrik, dan beberapa kegiatan lainnya dengan tujuan mengumpulkan seluruh stakeholder dalam pembahasan dan sosialisasi INDI 4.0 sehingga dapat menciptakan ekosistem yang baik dalam pertumbuhan Industri 4.0 khususnya diIndonesia”, ujar Aditya Adiguna Direktur Utama Naganaya Indonesia selaku pihak yang kembali dipercaya untuk menyelenggarakan acara ini.
Kementerian Perindustrian melibatkan beberapa asosiasi industri untuk berpartisipasi aktif di dalamnya, seperti Asosiasi Cloud Computing Indonesia (ACCI), Asosiasi Bigdata Indonesia (ABDI), Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (APTIKNAS), Perkumpulan Industri Kecil-Menengah Komponen Otomotif (PIKKO) Indonesia, dan Suzuki Indomobil Motor Supplier Club.