TRIBUNNEWS.COM - Pengalaman seorang pengguna Twitter, Putri Buddin (23), yang uang tabungan untuk neneknya berjumlah jutaan rupiah rusak dimakan rayap viral di media sosial.
Awalnya, Putri mengunggah foto tentang uang kertas sejumlah Rp 5,4 juta yang dimakan rayap dan hanya terselamatkan Rp 1,05 juta melalui akun media sosialnya, Sabtu (17/8/2019).
Dari foto yang diunggah Putri, terlihat sejumlah uang kertas pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000 dalam kondisi berlubang akibat dimakan rayap.
"Niat hati biar enggak boros, simpan uang di lemari, eh malah dimakan rayap. Sedih banget sumpah. Kalau uangnya rusak separah ini bisa ditukar ke bank enggak sih? Huhu," tulis Putri dalam twitnya.
Apa yang harus dilakukan jika mengalami hal yang sama seperti Putri? Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko mengungkapkan, uang yang rusak bisa dilakukan penukaran.
Akan tetapi, ada beberapa ketentuan yang perlu diketahui masyarakat dalam proses penukaran uang tidak layak edar.
"Bagi masyarakat yang memiliki uang tidak layak edar, berupa uang cacat atau uang rusak, dapat menukarkan uang tersebut dengan uang rupiah yang layak edar di Kantor Bank Indonesia setempat," ujar Onny, Selasa (20/8/2019).
Penukaran uang tidak layak edar juga dilayani saat kegiatan kas keliling Bank Indonesia dan di kantor pihak lain yang disetujui oleh Bank Indonesia.
Menurut dia, uang tidak layak edar meliputi uang lusuh, uang cacat, uang rusak, dan uang yang telah dicabut dan ditarik dari peredaran.
Sementara, untuk kategori uang lusuh/uang cacat dalam panduan penukaran uang tidak layak edar, Bank Indonesia memberikan penggantian sebesar nilai nominal yang ditukarkan sepanjang dapat dikenali keasliannya.
Baca: Kisah Usaha Putri Tukarkan Uang Rusak yang Dimakan Rayap di Bank
Adapun, untuk kategori uang yang telah dicabut dan ditarik dari peredaran, Bank Indonesia memberikan penggantian sebesar nilai nominal uang yang dicabut dan ditarik dari peredaran tersebut.
Dengan catatan, uang tersebut dapat dikenali keasliannya dan masih dalam jangka waktu 10 tahun sejak tanggal pencabutan.
Selanjutnya, untuk kategori uang rusak, Bank Indonesia dan/atau pihak lain yang disetujui oleh Bank Indonesia memberikan penggantian dengan ketentuan dapat dikenali ciri-ciri dan keasliannya serta memenuhi kriteria penggantian uang rusak.
"Jika ciri-ciri keaslian sulit diketahui, penukar wajib mengisi formulir permintaan penelitian uang rusak untuk selanjutnya diteliti," ujar Onny.
Untuk uang rusak yang sulit dikenali ciri-ciri keasliannya, dapat dikirimkan dalam kemasan yang layak ke Bank Indonesia.
Setelah itu, petugas akan memberitahukan hasil penelitian dan besarnya penggantian pada kesempatan pertama. Ketentuan uang rusak yang bisa diganti Bank Indonesia menetapkan sejumlah ketentuan mengenai penggantian uang rusak yang sesuai dengan nominal, uang rusak yang tidak diberi penggantian, dan uang tidak layak edar karena rusak.
Untuk uang rusak yang diberi penggantian sesuai dengan nilai nominal, bisa dilakukan jika fisik uang kertas lebih dari dua per tiga ukuran aslinya. Selain itu, ciri uang dapat dikenali keasliannya.
Uang rusak masih merupakan suatu kesatuan dengan atau tanpa nomor seri yang lengkap dan lebih besar dari dua per tiga ukuran aslinya, serta ciri uang dapat dikenali keasliannya.
Jika pada uang rusak tidak ditemukan kesatuan, tetapi terbagi menjadi paling banyak dua bagian terpisah dan kedua nomor seri pada uang rusak itu lengkap dan sama.