News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mau Beli Rumah Pertama, Jangan Lupa 4 Hal Ini

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PAMERAN PROPERTY

 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bila Anda bertekad membeli rumah untuk pertama kalinya, ada beragam hal yang harus Anda persiapkan dan pertimbangkan.

Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Katarina Setiawan, memberikan tips agar Anda lebih siap dalam melakukan salah satu pembelanjaan terbesar dalam hidup Anda, yaitu rumah.
 
1. Perbaiki keuangan Anda

REI MANDIRI PROPERTY EXPO-Pengunjung melihat contoh hunian dalam REI Mandiri Property Expo di JCC, Senayan,Jakarta, Sabtu (17/11/2018). Pada pameran properti yang berlangsung hingga 22 November 2018 tersebut Bank Mandiri menawarkan kemudahan bagi generasi muda untuk memiliki rumah sendiri melalui produk KPR Milenial.-Warta Kota/henry lopulalan (WARTA KOTA/henry lopulalan)

Mulailah dengan mengatur semua keuangan Anda.

Jika Anda ingin membeli rumah dengan cara kredit melalui bank, sementara saat ini Anda masih memiliki utang di perbankan, pastikan pembayaran utang Anda lancar.

Ini karena setiap pengajuan kredit ke bank, termasuk kredit pemilikan rumah (KPR), harus melalui proses pengecekan di Bank Indonesia (BI checking) untuk menentukan kelayakan calon debitur.

Jika nama Anda masuk dalam daftar hitam Bank Indonesia, pengajuan kredit Anda akan otomatis ditolak.

"Saran saya, lunasi sebanyak mungkin utang Anda, baik utang konsumtif maupun produktif, sebelum Anda mengambil KPR," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (6/9/2019).
 
Jika Anda masih menanggung utang lainnya, entah ke bank, teman, atau saudara, kemungkinan besar cash flow Anda akan terganggu untuk mengangsur KPR. Umumnya cicilan KPR cukup besar, bisa mencapai sekitar 30 persen, atau bahkan lebih besar, dari penghasilan bulanan Anda.
 
2. Menentukan rumah yang sanggup Anda beli

Paramount Land menghadirkan Promo KPR ‘Bang! 345’ di ajang pameran properti terbesar, ‘REI Mega Expo 2018’ yang selenggarakan oleh DPP REI bekerjasama dengan Kompas Group (Dyandra Promosindo), mulai tanggal 17-25 November 2018 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. (istimewa)

Langkah ini sangat penting. Jangan sampai Anda menjadi house poor, menghabiskan sebagian besar porsi penghasilan Anda untuk pembelian rumah yang berimbas pada kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup lainnya.

Rumah pertama yang akan Anda beli dan tempati jangan dianggap sebagai instrumen investasi. 
Tujuan utama Anda membelinya karena membutuhkan tempat tinggal, bukan untuk investasi.

Pilih rumah yang sanggup Anda beli.

Untuk menghindari house poor, cicilan KPR Anda sebaiknya dibatasi maksimal 30 persen dari penghasilan bulanan. Jadi, jika penghasilan bersih Anda Rp 10 juta per bulan, cari rumah dengan cicilan maksimal Rp 3 juta per bulan. 
 
3. Menyiapkan down payment

ilustrasi. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Untuk membeli rumah pertama dengan menggunakan KPR, dibutuhkan uang muka atau down payment (DP) minimal 20 persen dari harga rumah. Semakin besar DP yang Anda setorkan di awal, akan semakin ringan beban cicilan bulanan Anda.

Tentukan jumlah yang harus Anda kumpulkan dan kapan akan Anda gunakan sebelum Anda menyisihkan uang untuk membayar DP.

Dengan memiliki target yang jelas, Anda akan lebih termotivasi dan disiplin mengumpulkan dana, serta tahu persis jumlah yang masih harus Anda kumpulkan.
 
"Idealnya, DP dikumpulkan dalam periode satu atau dua tahun. Jika lebih dari itu, harga rumah akan semakin tinggi dan mungkin tidak lagi mampu untuk dibeli," katanya. 
 
Dalam menyiapkan DP, alokasikan minimal 30 persen dari penghasilan bulanan Anda. Ini sekaligus menjadi sarana latihan bagi Anda dalam mencicil KPR.

Selain mengandalkan penghasilan bulanan, Anda juga sebaiknya memanfaatkan THR dan bonus yang Anda terima untuk menyiapkan dana DP. 
 
4. Simpan down payment di reksa dana

Ketika Anda menyimpan uang untuk pembayaran DP, hindari berinvestasi di pasar saham - dengan uang yang Anda targetkan akan digunakan dalam satu atau dua tahun ke depan.

Investasi di pasar saham memang berpotensi untuk memberikan tingkat pengembalian investasi yang lebih tinggi dibandingkan investasi lainnya, namun sangat berfluktuasi dan risikonya sangat tinggi jika dananya ingin digunakan dalam jangka pendek.

Sebaliknya, gunakan reksa dana pasar uang yang cocok untuk menyimpan dana investasi dalam jangka pendek.

Baca: Pertumbuhan Properti Sebelah Barat Jakarta Saat Ini Paling Pesat

Selain memiliki tingkat risiko yang sangat rendah, reksa dana pasar uang juga likuid, bebas biaya transaksi, dan memberikan potensi imbal hasil yang lebih kompetitif dibandingkan tabungan dan deposito.

Sebagai ilustrasi, reksa dana Manulife Dana Kas II (MDK II) memiliki imbal hasil sebesar 5,91 persen dalam setahun terakhir. Angka tersebut net, tidak ada potongan pajak lagi, karena reksa dana bukan objek pajak.

Selain itu, investasi di reksa dana MDK II dapat dilakukan dengan dana yang sangat terjangkau, yaitu minimal Rp 10 ribu.
 
"Selagi Anda masih memiliki penghasilan, wujudkan impian untuk memiliki rumah tinggal. Siapkan keuangan Anda agar tidak ada penyesalan di kemudian hari. Ingat, penyesalan selalu datang belakangan. Setiap langkah yang Anda ambil hari ini akan turut berperan dalam menentukan masa depan Anda," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini