TRIBUNNEWS.COM - Pasar modal tanah air masih menjadi pilihan pendanaan bagi perseroan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang meningkat setiap tahunnya.
Pada tahun 2018, jumlah perusahaan baru yang mencatatkan sahamnya di BEI mencapai 57 emiten baru. Per September 2019, sudah ada 33 emiten baru dengan total 648 emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Untuk itu, Yayasan Global Indonesia (CEO Indonesia) bersama dengan MNC Sekuritas mengadakan Talkshow bertema 'Road to Go Public' yang dihadiri oleh perusahaan-perusahaan yang berminat melakukan Initial Public Offering.
Talkshow ini diharapkan dapat menjadi stimulus bagi perusahaan-perusahaan untuk mencatatkan sahamnya di BEI.
Baca: Ratusan Karyawan Bukalapak Kena PHK, Menteri Rudiantara: Kecil Itu. . .
Baca: DERETAN 8 Artis Cantik Nikah di Usia Muda, Faby Marcelia Tunggu Kelahiran Anak Kedua: Ada yang Cerai
Baca: Viral Nenek Datang Jauh-jauh dari Jember ke Bali Kangen Anak Malah Diusir, Menangis Pilu di Warung
CEO Indonesia merupakan wadah yang beranggotakan direktur dan komisaris dari perusahaan-perusahaan di Indonesia. CEO Indonesia berdiri secara resmi sebagai yayasan sejak 2017 dan hingga kini telah memiliki sekitar 900 anggota.
Dalam Talkshow ini CEO Indonesia juga meluncurkan aplikasi mobile bernama 'CEO Indonesia' yang memiliki manfaat bagi para penggunanya. Aplikasi ini dapat menjadi sarana komunikasi antaranggota serta sebagai wadah kolaborasi penyelenggaraan acara/program bagi komunitas.
Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Vera Florida mengungkap beberapa keuntungan yang bakal diperoleh perusahaan pasca IPO, salah satunya adalah sumber pendanaan yang tidak terbatas.
Selain itu, IPO juga dapat meningkatkan reputasi suatu perusahaan. "Di pasar modal akses pendanaannya tidak terbatas, berbeda dengan perbankan," ujar Vera.
Lebih lanjut, BEI akan terus mendorong dan membina calon-calon emiten untuk segera mencatatkan sahamnya di BEI. "BEI susah menyiapkan tim untuk menjelaskan lebih detail kepada calon emiten karena mungkin ada concern yang bersifat bilateral," ungkap Fithri Hadi selaku Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko BEI, Rabu (11/9).
Di sisi lain, Hadi Pranggoro selaku Head of Investment Banking MNC Sekuritas mengatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan perusahaan apabila ingin melakukan IPO. Mulai dari konsolidasi seluruh shareholder, perkuatan bisnis inti, hingga penyesuaian laporan keuangan.
"Lebih bagus hal-hal ini sesegera mungkin dipersiapkan meskipun IPO nya lima tahun lagi," tambah Hadi.
Terakhir, MNC Sekuritas melalui Divisi Investment Banking siap mendampingi perusahaan dengan menyediakan jasa penasihat keuangan, persiapan rencana strategis (renstra), maupun mempersiapkan rencana strategis.
Berita ini sudah tayang di Kontan dengan judul: CEO Indonesia dan MNC Sekuritas dorong perusahaan untuk melantai di bursa saham