News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Maruarar Dorong Peserta Munas HIPMI Jalankan Program Goes To Desa

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Dewan Kehormatan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Maruarar Sirait, menjadi pembicara dalam Forum Bisnis I Munas HIPMI di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (16/9/2019).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Kehormatan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Maruarar Sirait, mendorong peserta Munas HIPMI XVI untuk membangun jejaring bisnis di desa dengan memaksimalkan program Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Hal ini disampaikan Maruarar dalam Forum Bisnis I Munas HIPMI di Hotel Sultan, Jakarta pada Senin (16/9/2019).

Selain Maruarar, hadir sebagai pembicara mantan Ketua Umum HIPMI yang juga mantan Menteri Perdagangan Muhammmad Luthfi dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan P Roslani.

Maruarar menjelaskan bahwa membina BUMDes memang membutuhkan waktu.

Hal itu juga sangat tergantung pada ide, mentalitas, karakter dan terobosan kepala desa dan warga di desa setempat.

Anggota Dewan Kehormatan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Maruarar Sirait, pada Forum Bisnis I Munas HIPMI di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (16/9/2019).

Namun yang pasti, sambung Maruarar, yang dikenal sebagai orang dekat Joko Widodo tersebut, di era pemerintahan Presiden Joko Widodo itu untuk dana desa sangat besar sekali.

Hingga tahun 2019, total dana desa mencapai Rp 257 triliun dengan rincian Rp 20,67 triliun tahun 2015, Rp 46,98 triliun tahun 2016, Rp 60 triliun tahun 2017, Rp 60 triliun tahun 2018 dan Rp 70 triliun tahun 2019.

"Kalau ada HIPMI goes to campus dan HIPMI goes to school, sudah saatnya HIPMI Goes to Desa," ungkap Maruarar yang juga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan KADIN dan langsung disambut tepuk tangan peserta Munas dengan sangat meriah.

Dengan dana desa, jelasnya, pengusaha-pengusaha desa dilatih, dibina dan diberi supervisi oleh HIPMI. Misalnya persoalan mereka adalah marketing.

"Dengan demikian, HIPMI bukan saja membangun konektifitas yang lebih luas untuk kemajuan HIPMI namun juga bermanfaat bagi Indonesia," jelas Ara, demikian Maruarar disapa, yang kembali disambut dengan tepuk tangan hadirin.

Dalam kesempatan ini, Maruarar juga mengatakan bahwa ia menilai Ketua Umum HIPMI saat ini, Bahlil Lahadalia, sebagai sosok anak muda yang tidak pernah mementingkan diri sendiri. Maruarar sudah ketemu Bahlil sejak tiga tahun lalu.

Maruarar pun berkisah. Pada tahun lalu, ia menerima keluhan dari Bahlil terkait rencana Menko Perekonomian Darmin Nasution yang berencana mengeluarkan kebijakan relaksasi pelepasan daftar negatif investasi (DNI).

Dalam rencana ini, ada 54 bidang usaha yang selama ini digarap oleh pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) yang bisa dikuasi asing. Maka Ara dan Bahlil pun secara terbuka berjuang melawan kebijakan tersebut.

"Masak bisnis umbi-umbian dan warnet mau dikasih ke Asing. Kita lawan rencana kebijakan ini. UMKM kita harus diutamakan. Ada 115 juta pelaku UMKM kita," kata Maruarar yang disambut tepuk tangan hadirin lagi.

Menurut Maruarar, Bahlil merupakan sosok Ketua Umum HIPMI yang mementingkan anak buah. Bahlil juga membuktikan diri sebagai anak muda yang kritis.

"Santun itu penting. Namun memperjuangkan substansi, memperjuangkan kebenaran jauh lebih penting lagi. Maka demi kebenaran, anak-anak muda HIPMI jangan karena posisi lalu melupakan idealisme dan agenda," ungkap Ara.

Gagasan Maruarar HIPMI Goes To Desa ini mendapat sambutan dari peserta asal Papua, Yulianus.

Yulianus, yang mengaku baru bergabung dengan HIPMI, sangat mengapresiasi gagasan ini.

"Ini sejalan dengan visi Pak Jokowi membangun Indonesia dari daerah, termasuk dari desa-desa," ungkap Yulianus. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini