TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia ( BI) telah menurunkan suku bunga sebesar 25 persen secara berturut-turut sejak Juli lalu.
Hingga saat ini, suku bunga BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) bertengger di level 5,25 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, dengan diturunkannya suku bunga serta bauran kebijakan, seperti penambahan komponen pembiayaan yang diterima bank sebaga sumber pendanaan bank dalam perhitungan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) bank konvensional maupun bank syariah, maka perbankan bisa menurunkan suku bunga kredit dan depositonya.
"Suku bunga turun tidak hanya nambah kapasitas bank dalam menyalurkan kredit tapi juga meningkatkan permintaan kredit dan pembiayaan sehingga demand supply-nya jalan. Diturunkannya (suku bunga) memang kita harapkan bank-bank juga akan menurunkan suku bunga kredit dan depositonya," ujar dia di Jakarta, Kamis (19/9/2019).
Namun demikian, BI memahami bank masih memerlukan waktu untuk menyesuaikan transmisi penurunan suku bunga BI dengan suku bunga deposito dan kreditnya. "Tapi ya jangan lama-lama," ujar Perry.
Perry meminta bank-bank untuk sgeera menurunkan suku bunga simpanan dan pinjaman agar tidak hanya bank saja yang mampu meningkatkan kapasitas penyaluran kreditnya, tetapi juga agar permintaan kredit juga naik.
Baca: Maksud BI Longgarkan Ketentuan Uang Muka Kredit Rumah dan Motor
Hal tersebut nantinya bakal bisa mendorong investasi, konsumsi, dan akhirnya pertumbuhan ekonomi pun juga terdorong naik.
"Dan akhirnya permintaan kreditnya naik lagi," ujar dia.
Dari data BI rata-rata tertimbang suku bunga deposito turun 10 bps dibandingkan dengan level Juli 2019 sehingga tercatat 6,70 persen pada Agustus 2019.
Suku bunga kredit juga mulai menurun terutama pada kredit investasi dan kredit modal kerja. Adapun pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 September 2019 memutuskan untuk menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 5,25 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4,5 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6 persen.
"Jadi bunga kredit sudah turun, tapi kami harapkan untuk turun lagi lebih cepat agar ekonomi terus bergerak naik," ujar Perry.