TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan jasa pertambangan terkena imbas pemilihan anggota dewan perwakilan rakyat maupun pilpres 2019.
Dampaknya, semester petama tahun ini banyak perusahaan menunda pembelian berbagai alat pertambangan.
Franky Makamina, Sales Marketing Director Gaya Makmur Tractors mengatakan, penjualan semester pertama lambat karena pengusaha menunda pembelian.
"Karena Pilpres banyak pengusaha tambang yang menunda pembelian alat berat. Kami bisa menjual sekitar 292 unit," kata Franky Makamina di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Jumat (20/9/2019).
PT Gaya Makmur Tractors atau GM Tractors merupakan distributor alat berat untuk aplikasi di berbagai sektor seperti infrastruktur, perkebunan, kehutanan, pertambangan dan lain sebagainya.
Baca: Teknologi Terbaru untuk Mendorong Produktivitas Industri Pertambangan di Indonesia
Namun demikian, Franky optimistis hingga akhir tahun ini realisasi penjualan alat berat bisa tumbuh dan menargetkan kenaikan 20 persen menjadi sekitar Rp 1,2 triliun," katanya.
Selama tahun 2018 lalu, penjualan alat berat GM Tractors mencapai angka Rp 1 triliun dengan jumlah 620 unit.
GM Tractors memasarkan alat-alat berat produk Jepang antara lain mini excavator dengan merk Takeuchi, Shantui, dan XCMG.
Selain produk China, Gaya Makmur juga menjadi agen produk alat berat ternama Jerman seperti Wirtgen, Vogele, Hamm dan Kleeman.
Baca: Penguatan Keamanan Siber Butuh Pengembangan Teknologi Kecerdasan Buatan
GM Tractors adalah sole distributor dari Wirtgen Group Jerman yang memiliki beberapa jenis dan tipe Milling Machines, Recycling Machines dan Concrete Pavers.
GM Tractors memegang keagenan resmi untuk produk mobile crusher merk Rubble Master (RM) yang berasal dari Austria, RM mobile crusher sangat cocok digunakan di lahan-lahan pertambangan yang sulit dijangkau dan memerlukan proses pengolahan dekat dengan lokasi penambangan.
Selain itu RM mobile crusher sangat efektif dan efisien jika perlu untuk dipindahkan keberbagai lokasi penambangan yang diperlukan.