Selain itu sejumlah tantangan yang harus dihadapi tim ekonomi ini kedepannya yakni, stagnasi pertumbuhan ekonomi diangka 5%, rendahnya tax ratio, ancaman defisit perdagangan, defisit neraca transaksi berjalan (CAD) yang terus melebar, serta nilai tukar rupiah yang rentan.
Baca: Pria Di Pringsewu Bacok Ayah Kandung Hingga Tewas Dengan Celurit yang Baru Diasah
Belum lagi kondisi ketidakpastian ekonomi global yang dapat membuat ekspor Indonesia turun.
Bahkan para pelaku usaha global masih menunggu perkembangan perang dagang China dan AS terkait kesepakatan damai dagang fase satu pada November nanti.
“Semuanya adalah PR yang dihadapi ekonomi Indonesia pemerintah kedepan,” katanya.
Karena itu, menurutnya, tim ekonomi harus solid dalam merancang kebijakan.
Apalagi menurutnya keberhasilan ekonomi merupakan kunci untuk mensukseskan visi-misi Indonesia menuju 2045 yakni 5 besar kekuatan ekonomi dunia.
Baca: Spesifikasi dan Harga Realme XT, Resmi Meluncur Jadi Ponsel Kedua di Indonesia dengan Kamera 64 MP
“Kita harus tetap bangun semangat optimis, persoalan ekonomi adalah persoalan bangsa yang harus kita hadapi dan dukung bersama. Apalagi kita masih dalam fase bonus demografi. Jangan sampai bangsa ini terjebak dalam middle income trap,” katanya.
Menurutnya, DPR akan terus mengawasi kebijakan ekonomi Pemerintah.
DPR akan terus mengawasi tim ekonomi agar fokus mensukseskan visi-misi presiden.
“Saya berharap, para pembantu Presiden ini memiliki semangat kerja keras, anti korupsi, fokus untuk mensukseskan visi misi Presiden, serta kebijakan yang inovatif. Saya yakin para menteri bisa memperbaiki kondisi ekonomi yang lebih baik bahkan bisa tumbuh diatas 5%,” katanya.
Susunan kabinet Jokowi-Maruf Amin
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan susunan kabinet untuk periode keduanya, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Didampingi Wakil Presiden Maruf Amin, Jokowi menyebut satu per satu susunan Kabinet Indonesia Maju.
Inilah nama-nama menteri di Kabinet Kerja Jilid 2 Jokowi: