TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono berharap pemerintah tegas mengatur GrabWheels atau otoped listrik di jalan raya.
Terlebih, tegas dia, GrabWheels bukan masuk kategori kendaraan umum.
”Secara fakta sekarang digunakan di jalan protokol. Setara roda dua tapi tanpa perlindungan dan keamanan. Ini sangat berbahaya. Ini sepertinya akan menambah kisruh lalu lintas kalau diizinkan di jalan protokol atau jalan raya,” kata dia di Jakarta, Senin (2/12//2019).
Di samping itu, dia juga menilai ke depannya ada potensi GrabWheels digunakan untuk jasa pengiriman barang tapi tanpa didukung keselamatan.
”Ini menjadikan kesempatan orang kirim barang buat murah tanpa memenuhi faktor keselamatan. GrabWheels ini untuk hobi atau olahraga. Tidak digunakan di jalan umum atau jalan protokol,” ungkap Igun.
Baca: Bukan Alat Transportasi, GrabWheels Disarankan Beroperasi di Tempat Wisata
Maka itu, dia setuju bila GrabWheels hanya beroperasi di tempat wisata. Caranya dengan dibuatkan zona aman atau jalur khusus skuter listrik di tempat-tempat seperti itu.
”GrabWheels jangan didiamkan karena berbahaya. Berbahaya bagi penggunanya juga pengguna jalan raya lainnya. Apalagi sudah ada jatuhnya korban tewas akibat tertabrak mobil,” tegasnya lagi.
Alhasil, Igun meminta pemerintah untuk bersikap tegas dengan membuat regulasi demi kepentingan orang banyak.
"Pemerintah jangan ragu untuk bikin regulasi. Penyitaan dan denda bisa saja dilakukan sepanjang sudah ada regulasinya," katanya.
Ungkapan Igun tersebut sekaligus merespons hasil survei Grab terkait dengan keberadaan GrabWheels.
Dalam survei yang disebut dilakukan kepada 3.107 responden dan 68 mitra penyedia parkir GrabWheels disebutkan 52% respon setuju GrabWheels telah mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan bermotor.
Head of Public Affairs Grab Indonesia Tri Sukma Anreianno menegaskan survei dilakukan dari 28 persen (858 orang) jumlah responden adalah pengguna GrabWheels, dan 72 persen (2.249 orang) sisanya bukan pengguna.
“Rinciannya, 91 persen dari pengguna menyatakan mendukung adanya GrabWheels di Jakarta. Sisanya lagi, mereka mendukung bila disertai dengan peningkatan layanan,” ujar Tri Sukma Anreianno, Jumat (30/11/2019).
Survei terhadap pengendara roda empat, sebesar 72 persen mereka menilai mereka akan kembali menggunakan transportasi beremisi karbon.