News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Migas

Langkah Konkrit Pemerintah Wujudkan Produksi 1 Juta Barel per Hari Tahun 2030

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Diselenggarakannya Forum Eksplorasi dan Produksi jadi langkah konkrit Pemerintah wujudkan produksi minyak 1 juta barel per hari (bopd) pada tahun 2030.

TRIBUNNEWS.COM – Beberapa waktu lalu, pemerintah melalui SKK Migas mencanangkan target produksi minyak sebanyak 1 juta barel per hari (bopd) pada tahun 2030. Untuk mewujudkannya, SKK Migas telah melakukan berbagai tindakan.

Mulai dari memperkenalkan potensi-potensi blok migas yang dapat dieksplorasi investor, hingga mengadakan pertemuan seperti Forum Eksplorasi dan Produksi (EP) yang digelar pada 9-11 Desember 2019 ini.

Forum ini mempertemukan seluruh pemangku kepentingan industri hulu minyak dan gas bumi seperti seluruh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) eksplorasi dan eksploitasi, serta ahli kebumian dari lembaga pemerintahan, universitas, dan services company.

Selain membahas dan menyusun strategi ekplorasi, eksploitasi, dan pengendalian cost recovery untuk mencapai target 1 juta bopd, pada forum ini dipamerkan berbagai metode dan teknologi dalam upaya peningkatan cadangan dan produksi melalui booth pameran dari beberapa KKKS dan services company.

Serta, yang paling penting yakni mendiskusikan metode dan paradigma baru dalam menyusun berbagai strategi guna mencapai tujuan utama Long Term Plan produksi migas nasional.

Sekedar informasi, Long Term Plan produksi migas nasional yang dihasilkan rapat kerja SKK Migas pada 12 Januari 2019 lalu memuat empat hal, yaitu:

- Memaksimalkan Potensi Reservoir Dan Produksi yang Ada

Upaya memaksimalkan potensi reservoir dan produksi yang ada sekarang dilakukan untuk menekan laju penurunan produksi sudah sangat menantang, baik dari sisi teknis subsurface, operasional maupun keekonomian.

- Transformasi Resources Menjadi Reserves

Transformasi status resource menjadi reserve sangat penting untuk dilakukan karena saat ini terdapat penemuan yang belum dikembangkan atau undeveloped discovery sebesar 1.7 miliar barel minya dan 27 triliun kaki kubik (Tcf) gas, yang memerlukan upaya nyata untuk dapat segera diproduksi.

- Mengimplementasikan Kegiatan Enchance Oil Recovery (EOR)

Implementasi kegiatan EOR memerlukan terobosan agar kegiatan itu dapat dilakukan secara full-field.

- Meningkatkan Kegiatan Eksplorasi

Meningkatkan kegiatan eksplorasi juga harus dilakukan agar dapat menemukan cadangan besar agar dapat mencapai target produksi 1 juta bopd.

Forum EP: Langkah Awal Tingkatkan Produksi dan Cadangan Migas Nasional

Forum EP bisa dibilang merupakan langkah awal dalam meningkatkan produksi dan cadangan migas nasional.

Melalui Forum EP, diharapkan seluruh pemangku kepentingan industri hulu migas dapat melakukan sharing, dan mendapatkan masukan terkait opportunity untuk berbagai metode baru dalam peningkatan cadangan dan produksi migas nasional.

Forum ini juga diharapkan dapat menghasilkan rencana strategis yang disepakati bersama, dan hal lain yang perlu ditindaklanjuti untuk dapat mengimplementasikan Long Term Plan produksi migas nasional.

SKK Migas, Pertamina dan Perseroan Sampaikan Strategi Besar

Dalam forum yang sama, SKK Migas dan PT Pertamina (Persero) menyampaikan strategi besar mereka dalam hal migas nasional.

SKK Migas menyampaikan strategi besar, terobosan, serta business unusual yang akan dilakukannya sebagai pengawas dan pengendali kegiatan hulu migas nasional. Harapannya, SKK Migas dapat mendukung dan mempermudah investasi dan proses-proses dalam peningkatan produksi nasional.

Sedangkan PT Pertamina (Persero) menyampaikan strategi besarnya dari sisi peningkatan cadangan dan peningkatan produksi, serta strategi yang memerlukan paradigma baru, baik dari sisi teknis maupun non-teknis atau regulasi.

PT Pertamina (Persero) juga menyampaikan strateginya agar lebih masif, agresif, serta fokus kepada cadangan dan potensi produksi yang besar. Pertamina sendiri saat ini merupakan pemegang sebagian besar wilayah kerja di Indonesia, dan akan memegang lebih dari 50% kontribusi produksi nasional.

Penulis: Firda Fitri Yanda

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini