Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) melakukan penguatan kerja sama dengan Muhammadiyah di bidang layanan cash management melalui penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pengurus Pusat Muhammadiyah di kantor Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2019).
Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari menyatakan, kerja sama ini mencakup layanan cash management (liquidity solution, receivable solution dan payable solution), pemanfaatan produk dana seperti tabungan mudharabah institusi, giro wadiah institusi serta deposito.
MoU juga meliputi pemanfaatan produk pembiayaan untuk berbagai pengembangan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), hingga penyediaan layanan pembukaan loket Payment Point Online Bank (PPOB) pada setiap AUM.
Toni optimis Mandiri Syariah mampu terus mendorong pemenuhan kebutuhan Muhammadiyah.
Baca: MUI dan Muhammadiyah Bantah Disuap China Soal Uighur
"Dengan posisi rasio dana murah (CASA) Mandiri Syariah per November 2019 mencapai 53,20 % dari total Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 93,04 triliun, kami optimis dapat terus mendukung kebutuhan Muhammadiyah," ujar Toni dalam keterangan tertulisnya.
Mandiri Syariah sebelumnya telah melakukan kerja sama dalam upaya pengembangan terhadap 80 AUM hingga Oktober 2019 yang terdiri dari 39 AUM di bidang Jasa Pendidikan, kemudian 40 AUM di bidang Jasa Kesehatan, serta 1 AUM di sektor lainnya dengan total portofolio pembiayaan AUM sebesar Rp 815,4 miliar.
Bank ini juga telah memperoleh kepercayaan dari Muhammadiyah sebagai bank mitra pengelolaan keuangan di lingkungan, Pengurus dan LAZISMU, termasuk menjadi bank mitra tunggal Muhammadiyah dan menjadi payment gateway dalam pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Muhammadiyah (SBMPTM) dan Muhammadiyah Online University.