News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ruang Iklan di Sektor Transportasi, Ladang Besar yang Belum Serius Digarap

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dari kanan ke kiri: Chief Executive Officer (CEO) PT AdPoint Dodit Waluyo Jati, Chief Operation Officer AdPoint Kwarta Citra Rachmilliza, dan Head of IT AdPoint Djati Mahendra Wirabuana.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sektor transportasi sejatinya memberikan peluang baru yang sangat besar bagi pelaku bisnis periklanan (advertising) termasuk dunia industri yang membutuhkan media mengkomunikasikan produk dan jasanya ke konsumen, untuk memanfaatkannya menjadi media beriklan.

Potret di kota besar seperti Jakarta dan Bodetabek, sektor-sektor dimaksud antara lain adalah armada bus dan halte Transjakarta dan Trans Jabodetabek, armada taksi, kereta Commuter Line, jasa penerbangan dan airport, rest area jalan tol, dan sebagainya.

 "Ada potensi besar iklan di kawasan rest area dan di area public transport. Bus sekarang sudah memaanfaatkan bodi, jok penumpang, juga tempat bergelantungan penumpang sebagai tempat beriklan," ungkap Dodit Waluyo Jati, CEO PT AdPoint Media Online di acara peluncuran aplikasi marketplace periklanan AdPoint di Hotel Veranda, Jakarta, Rabu (18/12/2019) malam.

"Public transport ini sangat menarik untuk media beriklan karena kendaraannya jalan-jalan terus selama melayani penumpang. Bus melintasi banyak rute, melintasi kawasan-kawasan yang sebagian juga macet, artinya eksposure-nya sangat tinggi," imbuh Dodit.

Dia menjelaskan, potensi public transport bus di Indonesia mencapai 2 juta dan 2,4 juta di ASEAN berdasar survei temuan hasil survei ASEAN stats.org.

Baca: Sky Way Capital akan Paparkan Keberhasilan Teknologi Tanpa Awak yang Ramah Lingkungan

Sementara, potensi pasar public transport di ASEAN untuk armada taksi mencapai 450.000 lebih dan 20.000 lebih di Indonesia saja.

Kwarta Citra Rachmilliza, Chief Operating Officer PT AdPoint Media Online memprediksi, ke depan pemilik media beriklan tidak hanya dikuasai oleh perusahaan besar tapi juga perusahaan kecil seperti pengelola rumah sakit sekolah, pelabuhan, airport dan lain-lain.

Baca: Data Pertumbuhan E-Commerce Tanah Air Menurut Laporan Terbaru SIRCLO

Mereka berpeluang memonetisasi area-area mereka yang dijangkau oleh publik yang setiap hari memanfaatkan jasa dan layanan mereka untuk dijual sebagai ruang iklan kepada pengiklan.

Kwarta menambahkan, tren beriklan di masa datang juga akan makin banyak yang memanfaatkan kemajuan teknologi digital.

Dodit menjelaskan, marketplace AdPoint yang diluncurkan perusahaannya antara lain untuk menjembatani kebutuhan tersebut. Marketplace ini berusaha mempertemukan antara pengusaha pemilik media periklanan dengan calon kliennya yang ingin mengkomunikasikan produknya ke pelanggan.

Marketplace ini antara lain diposisikan untuk menjadi solusi bagi pengiklan yang selama ini sulit menemukan ruang beriklan yang tepat. 

"Platform kita untuk memudahkan pemilik media periklanan dengan pemilik brand, karena selama ini pemilik brand kesulitan menemukan di mana saja titik yang bagus untuk beriklan," ungkap Dodit.

Di marketplace ini, pemilik brand juga bisa menemukan paket harga berikut diskon dari media beriklan yang mereka inginkan. Melalui platform ini pula, pemilik brand bisa mengukur lebih akurat keterjangkauan produk mereka yang sedang diiklankan.

"Lewat marketplace ini kita juga ingin dorong pertumbuhan pendapatan para pemilik media," imbuh Dodit sembari menambahkan, pihaknya akan terus mengembangkan fitur di platform AdPoint untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pemilik brand.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini