Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mencatat masih ada 26 gardu mati akibat banjir yang terjadi di DKI Jakarta dan sekitarnya beberapa waktu lalu.
Wakil Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, pihaknya mematikan gardu tersebut demi keamanan pada awal Januari 2020.
"Saat banjir itu ada 6.327 gardu distribusi yang terdampak. Sekarang 99,58% sudah hidup, tinggal 26 masih mati," ujar Wakil Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (17/1/2020).
Menurut Darmawan, ketika ada musibah banjir, prosedur dari perusahaan memang gardu yang tergenang air mesti dimatikan dahulu.
Baca: Soal Tuntutan Korban Banjir, Pegiat Medsos Sebut Anies Baswedan Tak Kerja Maksimal, Ini Alasannya
Baca: Fahira Idris Sebut Ada Penyesatan Informasi soal Program Toa Rp 4 M Anies Baswedan: Bahan Serangan
"Kemarin saat banjir ya, kita menghadapi tantangan luar biasa. Begitu banjir di Jakarta maka air naik, tantangan pertama adalah safety. Begitu daerah itu kena banjir, pertama kali yang kita lakukan adalah gardu distribusinya kita matikan," sebutnya.
Ia menambahkan, awalnya perusahaan hanya ada mematikan sejumlah gardu distribusi, tapi jumlahnya terus bertambah karena banjir meluas.
"Jadi ini cerita seram juga, kami dapat laporan awal-awalnya 2.000 gardu distribusi, 3.000, 4.000, 5.000 masih belum juga. Terus begitu daerah itu kena banjir matikan gardu distribusi," pungkas Darmawan.