News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pertimbangkan Daya Beli, BTN Pasang Target Konservatif Pertumbuhan Kredit Rumah

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama Bank BTN, Pahala N. Mansury

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara ( BTN) menargetkan pertumbuhan kredit 10 persen pada 2020 ini.

BTN berfokus menggarap sektor perumahan yang memiliki multiplier effect untuk 170 industri yang mampu mendorong ekonomi nasional.

“Tahun ini kami memasang target konservatif pertumbuhan kredit di level 10 persen. Pasalnya, kami masih terus memantau perkembangan ekonomi global dan nasional, serta daya beli masyarakat pada 2020,” kata Direktur Utama BTN Pahala N. Mansury melalui siaran resmi, Senin (3/2/2020).

Pahala menuturkan, tahun 2019 memang bukan merupakan era yang mudah. Namun, berbagai kondisi membuat ekonomi global bergejolak dan berdampak pada ekonomi nasional dan masih terus berlanjut di 2020.

Mengamati faktor-faktor tersebut, Pahala menerapkan rencana bisnis yang lebih hati-hati tahun ini.

Menilik pertumbuhan ekonomi Indonesia, Pahala memilih opsi konservatif. Kendati mematok target konservatif, Pahala menuturkan pihaknya tetap berfokus pada bisnis utama yakni perumahan.

Ia menambahkan, BTN akan fokus pada penggarapan sektor perumahan di berbagai sentra ekonomi daerah di Tanah Air. Namun, tetap memerhatikan perkembangan di daerah itu, terutama yang terdampak penurunan harga komoditas.

"Fokus perseroan pada sektor perumahan juga dinilai sejalan dengan masifnya pembangunan infrastruktur di seluruh nusantara," katanya.

Sektor perumahan pun dipandang masih memiliki ruang gerak yang cukup luas di Indonesia. Sebab, gap antara kebutuhan rumah baru dengan kapasitas bangun para pengembang masih tinggi.

"Belum lagi, masih banyak Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan di bawah MBR yang unbankable," jelasnya.

Saat ini, kontribusi sektor perumahan terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia baru mencapai 3 persen yang artinya masih besar peluang untuk mengakselerasi industri ini.

"Apalagi jika sektor ini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam jangka panjang,” ungkap Pahala.

Baca: Laris Manis, Junior Global Bond BTN Oversubscribed Sampai 12,3 Kali

Adanya dukungan pemerintah di sektor perumahan subsidi, dinilai masih akan menjadi angin segar bagi industri ini.

Pemerintah sejak 2015 mendukung sektor perumahan melalui Program 1 Juta Rumah. Rencana pengalihan subsidi energi ke perumahan subsidi dinilai akan dapat menaikkan jumlah unit terbangun.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini