Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan, industri karet akan kebagian penurunan harga gas jadi 6 dolar Amerika Serikat (AS) per MMbtu.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, nantinya tidak hanya industri sarung tangan saja sebagai turunan komoditas karet yang dapat manfaat.
"Ada sektor yang akan kita masukan dari sekarang yang mendapat manfaat harga gas 6 dolar AS itu yakni industri sarung tangan karet. Nanti akan kami revisi jadi industri karet, tidak hanya sarung tangan saja," ujarnya di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Kamis (13/2/2020).
Agus menyampaikan, industri karet secara keseluruhan membutuhkan gas untuk operasional, sehingga ditambahkan dalam sektor yang dapat penurunan harga.
"Ini karena karet semua butuh gas. Nanti ada penambahan dari Perpres," katanya.
Baca: Bakrie Autoparts Pamerkan Bus Listrik yang Diujicoba Transjakarta
Selain itu, penurunan harga gas ini dinilainya juga dapat dinikmati oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) subsidi pemerintah ke PLN akan berkurang dan bisa dimanfaatkan untuk sektor lain.
"Targetnya secepatnya. Ada korelasi penurunan harga gas industri, PLN akan menikmati itu," ujar Agus.
Baca: Esemka Belum Konfirmasi Ikut Berpameran di IIMS 2020
Sebelumnya, Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendatangi Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/1/2020).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini bertemu dengan Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.
Setelah pertemuan tersebut, Moeldoko mengatakan, dirinya bersama Ahok bertemu untuk membahas persoalan tingginya harga gas industri di Indonesia.
Pertemuan Ahok dan Moeldoko itu menindaklanjuti perintah Presiden Jokowi, yang meminta harga gas diturunkan.