Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal optimis dampak wabah virus corona ke ekonomi Indonesia cuma 0,09 persen, lebih rendah dari perkiraan Menteri Keuangan Sri Mulyani yakni hingga 0,6 persen.
Fithra menjelaskan, hitungan penurunan ekonomi Indonesia tersebut mengacu pada potensi perekonomian China yang anjlok 1 persen imbas corona.
"Setiap kontraksi 1 persen ekonomi China ke Indonesia cuma 0,09 persen. Maksimal 0,1 persen atau 0,15 persen," ujarnya di kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Jumat (21/2/2020).
Baca: Harga Emas Antam Naik Jadi Rp 793.000, Buyback Ikut Naik
Menurutnya, nasib Indonesia masih lebih baik dari negara tetangga di Asia Tenggara karena aktivitas perdagangannya tidak terlalu besar, terutama dari sisi ekspor.
"Kalau dibandingkan Vietnam, Thailand, dan Singapura yang jadi hub di Asia Tenggara ini pasti akan terdampak. Indonesia tidak sebesar itu," kata Fithra.
Sementara, pengaruh ekonomi Indonesia paling besar justru dari dalam negeri sendiri, bukan dari adanya gejolak virus corona.
"Dampak corona virus ke ekonomi Indonesia sementara. Dengan karakteristik perekonomian Indonesia, dari eksternal pengaruh, tapi tidak sebesar domestik," pungkasnya.