TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Angela Tanoesoedibjo menyebut pengembangan ekowisata di Provinsi Papua dapat membawa dampak positif.
Menurutnya, sektor pariwisata di Bumi Cendrawasih itu dinilai memiliki potensi destinasi ekowisata terbaik dunia.
“Komitmen dan sinergi dari pemerintah pusat, daerah, beserta sektor swasta dan seluruh pemangku kepentingan diperlukan untuk mewujudkannya,” kata Angela dalam Forum Tingkat Tinggi Investasi Hijau di Papua, Kamis (27/2/2020).
Baca: Kini Geluti Bisnis Travel Umroh, Sahrul Gunawan Bingung saat Dengar Kebijakan Baru Arab Saudi
Baca: Ceraikan Kiwil, Meggy Wulandari Nafkahi Ketiga Anak dengan Endorsement: Jadi MC, Model Juga
“Melalui pengembangan ekowisata, perkonomian masyarakat setempat akan meningkat serta melahirkan wirausaha-wirausaha baru,” tambahnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, kekayaan dan keindahan alam di Papua dan Papua Barat harus sama-sama dijaga oleh semua stakeholder, baik pemerintah pusat, swasta, kelompok adat, kelompok agama, kelompok pemuda hingga masyarakat.
Pemeintah tengah menjajaki potensi investasi hijau yang bisa mencapai 200 juta dolar AS (setara Rp 2,8 triliun) dan berdampak pada kesejahteraan 60.000 keluarga di Papua dan Papua Barat.
Model investasi hijau ini mengikuti prinsip pembangunan berkelanjutan yang inklusif.
Di kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan konsep investasi hijau dapat memacu pertumbuhan ekonomi di tanah Papua, namun tetap ramah terhadap lingkungan.
"Jadi dengan masuknya investasi, masyarakat akan memulai kegiatan ekonomi. Perekonomian akan tumbuh dan orang bisa mendapatkan manfaat sosial darinya, namun investasi yang dilakukan haruslah investasi yang ramah lingkungan," kata Menko Luhut.