Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan akan memantau pergerakan harga minyak yang anjlok hingga sekira 30 dolar AS per barel.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, pihaknya sudah memantau serius pergerakan harga minyak dunia sejak pekan lalu.
"Perkembangan harga minyak dunia turun sudah kita pantau serius. Jumat pekan lalu turun cukup drastis, kita pantau seberapa permanen," ujarnya di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (9/3/2020).
Baca: Daftar Tarif BPJS Kesehatan Setelah MA Batalkan Kenaikan Iuran, Kelas 3: Rp 25.500
Baca: KPK Temukan Belasan Moge dan 4 Mobil Mewah di Villa Milik Nurhadi
Menurutnya, fluktuasi tersebut disebabkan dari kesepakatan yang gagal antara OPEC dan Rusia, sehingga membuat harga minyak anjlok.
"Seberapa cepat dia naik turun. Ada hasil dari kesepakatan OPEC, sehingga harganya tetap dibawah," kata Suahasil.
Namun, Suahasil mengaku optimis harga minyak bisa kembali naik seiring pulihnya perkembangan ekonomi dunia, terutama di China.
"Nanti China sudah mulai jalan meningkatkan permintaan. Seperti diketahui semua di APBN punya fleksibilitas, dengan situasi sekarang kita masih berjaga-jaga dengan beri stimulus ke dunia usaha untuk mendorong kegiatan ekonomi," pungkasnya.