TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rupiah kembali tak bertenaga saat pembukaan di pasar spot. Kamis (19/3) pukul 08.02 WIB, rupiah dibuka melemah ke level Rp 15.303 per dolar Amerika Serikat (AS).
Dengan posisi ini, mata uang Garuda tersebut melemah 0,52% dibanding penutupan hari sebelumnya yang berada di Rp 15.223 per dolar AS.
Pada perdagangan pagi ini seluruh mata uang Asia berada di zona merah alias melemah. Won Korea Selatan menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah turun 1,45% di pagi ini.
Baca: Imbas Corona, Luhut Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Bawah 5 Persen
Menyusul berikutnya, yen Jepang yang turun 0,62% dan dolar Taiwan yang melemah 0,32%. Baht Thailand dan ringgit Malaysia pun terkikis masing-masing 0,21% dan 0,19%.
Hal yang sama terjadi pada dolar Singapura dan peso Filipina yang terdepresiasi masing-masing 0,15% dan 0,04%. Sedangkan dolar Hong Kong menjadi mata uang dengan pelemahan terendah setelah hanya turun tipis 0,01% terhadap the greenback.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim masih memperkirakan mata uang Garuda bergerak melemah pada perdagangan hari ini.
"Walau ada peluang Bank Indonesia kembali menurunkan suku bunga acuan, tetapi rupiah masih berpotensi melemah ke kisaran Rp 15.190-Rp 15.320 per dolar AS," kata dia, Rabu (18/3).
Seperti diketahui, pelaku pasar juga masih menanti hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang dilaksanakan hari ini.
Berdasarkan hasil survei Bloomberg terhadap 26 ekonom, mayoritas atau 14 ekonom memprediksi BI akan pangkas BI 7-Day Reserve Repo Rate (BI7-DRRR) sebesar 25 bps. Artinya, suku bunga bisa berada di level 4,50%.
Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia pagi ini ada di 101,075, melemah tipis dari sehari sebelumnya yang ada di 101.160.
Berita Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: Makin loyo, rupiah dibuka melemah dan tembus ke atas Rp 15.300 per dolar AS hari ini