Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak Rabu, 18 Maret 2020, Blibli membatasi pembelian bahan pangan untuk para pelanggan secara online seperti beras, minyak goreng dan mie instan.
Pembatasan ini juga diperluas ke produk-produk sanitasi seperti cairan antiseptik, hand sanitizer dan sabun cuci tangan.
Saat pelanggan berbelanja, Blibli telah mengatur secara otomatis agar kuantitas produk yang pelanggan dapat masukan ke keranjang belanja sesuai batas.
Ketika pelanggan memasukan lebih dari batas kuantitas yang telah ditentukan, pelanggan tidak dapat melanjutkan proses check out dan pembayaran.
Penerapan ini berlaku baik untuk produk yang Blibli sediakan sendiri dan produk yang dijual langsung oleh mitra merchant.
Baca: Cerita Lengkap Acara Ngunduh Mantu Buyar Dibubarkan Polisi di Banyumas karena Corona
Senior Vice President of Trade Partnership Blibli, Fransisca Krisantia Nugraha mengatakan dengan membatasi pembelanjaan, Blibli ingin memastikan bahwa semua pelanggan mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan produk yang mereka butuhkan.
Baca: PNS Dinas Perhubungan Jatim Positif Corona, Diduga Punya Riwayat Rapat dengan Menhub
"Pembatasan ini juga sesuai dengan ajakan kami ke pelanggan untuk #beliseperlunya," tutur Fransisca dalam keterangannya, Senin (23/3/2020).
Dia mengatakan, pihaknya juga pemantauan rutin agar tidak ada merchant yang menjual produk dengan harga tidak wajar.
Baca: Hati-hati, Klorokuin Itu Obat Penyembuhan, Bukan untuk Pencegahan Corona
Blibli menyatakan, jika pihaknya menemukan harga yang tidak normal dari para merchant, mereka akan menindak dengan tegas melalui peringatan keras, diikuti dengan penangguhan produk yang dijual agar tidak dapat diakses publik.
Pihaknya juga memperhatikan aspek kebersihan produk dan paket saat pengantaran sesuai standar operasional prosedur (SOP) sanitasi di gudang, hub dan layanan logistik Blibli Express Service (BES).
Peningkatan SOP termasuk contactless shipping atau pengiriman tanpa kontak, guna mengurangi kontak langsung antara kurir BES dan pelanggan.
Tanda tangan eletronik yang seharusnya dilakukan saat pelanggan menerima paket pun telah diganti dengan pengambilan foto oleh kurir.