TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Virus corona memberikan hantaman cukup besar bagi sektor industri pariwisata.
Dampak tersebut juga menimpa Traveloka, perusahaan yang menyediakan layanan pemesanan tiket pesawat dan hotel secara daring.
CMO of Traveloka Dionisius Nathaniel menyebut sejak Februari 2020, Traveloka mengalami peningkatan yang signifikan untuk permintaan bantuan dari para pengguna, terutama untuk refund dan reschedule tiket pesawat dan hotel.
Baca: UPDATE Kasus Corona di Sulawesi Selatan 7 April: 127 Positif, 21 Sembuh, 6 Meninggal Dunia
Baca: 2,5 Juta Warga DKI Akan Mendapatkan Bansos Tambahan dari Pemerintah
"Dengan volume yang mencapai 10 kali lipat dibandingkan situasi normal, Tim Customer Operations Traveloka melayani hingga ribuan permintaan bantuan di setiap menitnya, baik melalui telepon, email, aplikasi, media sosial, maupun kanal lain, yang diajukan oleh pengguna Traveloka di berbagai negara," tutur Dion, Selasa (7/4/2020).
Untuk menanggulangi hal tersebut, Traveloka memperkuat layanan konsumen agar dapat melayani pengguna dengan lebih baik.
"Selain memperkuat layanan konsumen, Traveloka juga telah meningkatkan sistem back-end guna memudahkan pengguna dalam mengajukan permintaan refund atau reschedule yang dapat dilakukan melalui ‘My Booking’ (Pesanan) di aplikasi," jelas Dion.
Pengguna juga dapat memilih pemesanan yang ingin reschedule atau refund dan memilih ‘Manage Booking’ atau Atur Pesanan untuk melanjutkan prosesnya.
Apabila ada informasi lain yang dibutuhkan, pengguna dapat mengakses ‘Inbox’ dan memilih menu ‘Ask Our Team’.
"Kami juga melakukan sosialisasi informasi rinci di akun Instagram resmi Traveloka terkait berbagai pertanyaan mengenai kendala refund atau reschedule yang kerap disampaikan oleh pengguna," terangnya.