News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Prediksi WTO: Perdagangan Global Tahun Ini Turun 32 Persen karena Corona

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Terminal Peti Kemas Yokohama di Jepang.

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Perdagangan global diprediksi turun hingga 32 persen pada tahun ini sebagai dampak dari mewabahnya virus corona (Covid-19).

Seperti yang disampaikan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dalam sebuah laporan terbarunya pada Rabu kemarin waktu setempat.

WTO memperingatkan, pandemi virus corona akan sangat mempengaruhi perdagangan global.

"Perdagangan global diperkirakan turun antara 13 persen hingga 32 persen pada 2020, karena pandemi Covid-19 mengganggu aktivitas normal perekonomian dan kehidupan di seluruh dunia," kata laporan tersebut.

Sementara itu, Direktur Jenderal WTO Roberto Azevedo mencatat penurunan itu sebagai hal yang buruk, namun menurutnya, kemungkinan situasinya akan kembali membaik pada tahun depan, jika pandemi ini berakhir.

Baca: Uni Eropa: Masa Transisi Brexit Inggris Belum Akan Selesai di Desember 2020

"Angka-angka ini buruk ya, tidak ada yang bisa disiasati, tapi kemungkinan akan terjadi rebound secara cepat dan kuat. Keputusan yang diambil sekarang akan menentukan bentuk pemulihan masa depan dan prospek pertumbuhan secara global," tegas Azevedo.

Baca: 150 Bangsawan Kerajaan Arab Saudi Disebut Positif Terinfeksi Covid-19

Dikutip dari laman Sputnik News, Kamis (9/4/2020), stok pada sebagian besar pasar memang mengalami anjlok dan industri kini menghadapi banyak kesulitan karena tindakan karantina yang diberlakukan secara massive.

Tindakan ini memang tengah dilakukan sebagian besar negara selama beberapa bulan terakhir, karena nyaris 1.500.000 orang di seluruh dunia telah didiagnosa positif terinfeksi virus corona.

Sementara sebanyak lebih dari 83.000 dari mereka telah meninggal, dan lebih dari 300.000 dinyatakan pulih dari penyakit ini.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Amerika Serikat (AS) pun saat ini tetap menjadi negara yang paling terkena dampak, dengan lebih dari 360.000 kasus yang dikonfirmasi terjadi di sana.

Sementara Italia, memiliki jumlah kematian tertinggi yakni 17.129 kematian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini