News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Ada Pandemi Corona, Pemerintah Juga Perlu Perhatikan Nasib Keluarga Nelayan

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivitas nelayan asal Tambak Lorok, Semarang Utara, Senin (06/04/2020). Akibat virus covid-19, harga ikan menjadi jatuh karena sejumlah pabrik penyuplai ikan untuk di ekspor tutup.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah mengimbau masyarakat Indonesia agar banyak mengonsumsi ikan untuk memperkuat daya tahan tubuh di tengah pandemi Covid-19.

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) memandang imbauan tersebut tidak sejalan dengan nasib keluarga nelayan.

“Bagaimana mungkin nelayan bisa melakukan aktivitas menangkap ikan, sementara pada saat yang sama mereka harus berhadapan dengan ancaman serius penyebaran Covid-19?" tegas Sekretaris Jenderal Kiara, Susan Herawati dalam pernyataan Jumat (17/4/2020).

Menurutnya, pemerintah lebih baik menyiapkan langkah konkret menyelamatkan jutaan rumah tangga nelayan dan pelaku perikanan rakyat yang terdampak virus corona.

Baca: Wishnutama Koreksi Pernyataan Luhut Akan Tarik Wisatawan China, Korsel dan Jepang

Dia mengatakan, para nelayan kehilangan pendapatan serta berhadapan pula dengan naiknya harga bahan-bahan pokok yang menjadi kebutuhan dasar sehari-hari.

Baca: Siang Ini Belum Ada Putusan, BPTJ Masih Kaji Permintaan Stop Operasional KRL di Jabodetabek

“Negara harus hadir untuk mereka. Daripada mengimbau masyarakat makan ikan untuk meningkatkan kekebalan tubuh,” tegasnya.

Kiara mencatat sejumlah dampak buruk yang dialami nelayan di Indonesia antara lain hilangnya kesempatan untuk pergi melaut karena ketiadaan modal sejak pra-produksi, penurunan pendapatan lantaran supply chain usaha perikanan terputus serta ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar (pangan). 

Baca: Kisah Ika Dewi Maharani, Relawan Perempuan Satu-satunya yang Jadi Sopir Ambulans di RS Covid-19

Menurut Susan, berbagai dampak buruk yang dialami oleh nelayan di atas, menunjukkan bahwa keluarga nelayan dan pelaku perikanan rakyat lainnya di Indonesia merupakan kelompok masyarakat yang sangat rawan.

“Itu hal ambigu karena selama ini keluarga nelayan menempati posisi paling bawah dalam struktur kemiskinan dan ketimpangan nasional jauh sebelum ada Covid-19. Kini kerawanan mereka semakin parah karena sampai saat ini pemerintah tidak memiliki peta jalan (roadmap) yang jelas untuk menangani penyebaran Covid-19 ini,” terang Susan.

Ia mengatakan pemerintah wajib mengutamakan keselamatan masyarakat pesisir, bukan menghimbau makan ikan atau mendorong pembahasan RUU Omnibus Law Cipta Kerja.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo untuk ikut memberikan bantuan pada masyarakat di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Bantuan tersebut dikhususkan dengan memberikan aneka ikan segar untuk menjaga kesehatan. Pemberian ikan dimaksudkan guna meningkatkan daya tahan tubuh masyarakat saat pandemi ini.

Hal itu disampaikan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo usai rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait laporan Gugus Tugas Covid-19 melalui video conferense, Senin (13/4/2020).

"Bapak presiden juga menekankan pada menteri KKP untuk memberikan bantuan pada masyarakat yang ada di berbagai daerah dalam rangka meningkatkan imunitas tubuh," kata Doni.

"Salah satu adalah dengan makan ikan yang sehat. Makan makanan ikan yang sehat akan meningkatkan imunitas tubuh," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini